MATA INDONESIA, LILONGWE – Presiden Malawi Lazarus Chakwera resmi memecat Menteri Energi Newton Kambala, lantaran terjerat kasus korupsi bahan bakar. Kabar ini disampaikan oleh Sekretaris Presiden dan Kabinet Malawi, Zanga-Zanga Chikhosi.
“Presiden Lazarus Chakwera telah mencopot Newton Kambala sebagai anggota kabinet mulai 11 Agustus 2021,” kata Zanga-Zanga Chikhosi dalam sebuah pernyataan, melansir Anadolu Agency.
Chikhosi mengatakan bahwa setelah perubahan ini, presiden akan mengambil alih semua wewenang, fungsi, dan tanggung jawab atas Kementerian Energi.
“Semua pertanyaan atau masalah yang memerlukan perhatian Menteri Energi harus diarahkan ke Kantor Presiden dan Kabinet,” sambungnya.
Biro Anti-Korupsi mengungkapkan bahwa Kambala ditangkap pada Senin (9/8) atas tiga tuduhan korupsi. Ia kemudian memberikan jaminan pada Rabu (11/8) dengan syarat menyerahkan dokumen perjalanannya ke pengadilan.
Selain Kambala, dua pejabat lainnya turut ditangkap terkait dengan pemberian kontrak pasokan bahan bakar di Perusahaan Minyak Nasional Malawi yang dikelola oleh negara. Penasihat kepala Presiden Chakwera tentang strategi, Chris Chaima-Banda dan anggota parlemen, Enoch Chihana adalah dua nama yang diduga terlibat dalam korupsi tersebut.
Sebelum memberikan jaminan, Hakim Florence Msokandiana di pengadilan di ibukota Lilongwe membacakan lima dakwaan, yakni: tiga melawan Kambala dan dua melawan Chihana dan Chaima Banda.
Ketiganya menolak mengomentari tuduhan kepada wartawan di luar gedung pengadilan. Meski namanya terseret kasus korupsi, Chaima-Banda bagaimanapun tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai penasihat presiden sampai diberhentikan oleh Presiden Chakwera.
“Saya tidak akan (mengundurkan diri). Orang-orang yang meminta presiden untuk memecat saya, jadi saya akan menunggu dia membuat keputusan,” tegas Chaima-Banda.
Kambala adalah menteri pertama yang ditangkap dalam lebih dari 20 tahun dan yang kedua kehilangan jabatan Kabinetnya tahun ini. Dalam upaya keras memerangi korupsi, Presiden Chakwera memecat menteri tenaga kerjanya pada April dan menangkap 19 pejabat pemerintah karena penipuan penggunaan dana yang dimaksudkan untuk memerangi pandemi virus corona.
Lazarus Chakwera yang terpilih menjadi presiden di negara berpenduduk sekitar 18 juta pada Juni lalu itu berjanji akan memberantas korupsi di tubuh pemerintahan.