MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Presiden Donald Trump masih berambisi menjadi Presiden Amerika Serikat. Hal ini terlihat dari berbagai gugatan hukum yang dilayangkan Trump di sejumlah negara bagian terkait Pilpres AS yang berlangsung pada 3 November.
Namun tidak dengan sang istri, Melania Trump yang rumornya “ingin segera pulang”. Menurut sumber, sang ibu negara menugaskan seorang utusan untuk mencari tahu adakah tunjangan dan alokasi staf untuk kehidupannya usai keluar dari Gedung Putih.
“Dia hanya ingin pulang,” kata sumber tersebut seraya menambahkan bahwa itu mungkin tidak berjalan dengan baik bila Melania mengumumkan upayanya merebut Gedung Putih pada 2024, melansir CGTN.
Media AS melaporkan, meskipun ada “fasilitas kepresidenan” untuk para mantan pejabat, anggaran untuk mendirikan kantor, staf resmi, dan menutupi beberapa biaya perjalanan, tidak ada anggaran untuk ibu negara. Uang pensiun sebesar 20 ribu USD dalam setahun akan dibayarkan hanya jika sang suami meninggal.
“Nyonya Trump fokus pada perannya sebagai ibu negara. Hari Senin dia mengungkapkan upaya terbaru dalam melestarikan Gedung Putih dengan mengumumkan penyelesaian paviliun tenis,” kata kepala staf ibu negara, Stephanie Grisham.
“Dia juga baru-baru ini meluncurkan karya seni di Rose Garden yang baru direnovasi. Kantornya baru saja mengungkapkan dekorasi Natal tahun ini. Jadwalnya tetap penuh dengan tugasnya sebagai ibu, istri, dan ibu negara Amerika Serikat,” sambungnya.
Sebuah sumber mengatakan bahwa Melania Trump sedang fokus pada Mar-a-Lago dan memastikan transisi yang mulus ketika keluar dari Washington untuk dirinya dan putranya yang berusia 14 tahun, Barron.
Lebih lanjut seumber tersebut mengungkapkan bahwa Melania yang menikahi Trump tahun 2005 itu sudah mengawasi pengiriman barang-barang pribadinya ke Mar-a-Lago sebelum mereka meninggalkan Gedung Putih.
