MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Meksiko berencana memulai inokulasi petugas kesehatan untuk melawan COVID-19 setelah vaksin virus corona tiba. Pemerintah Meksiko berjuang keras memerangi lonjakan tajam infeksi virus corona, setelah pihak rumah sakit mengaku kewalahan.
Vaksinasi virus corona akan dimulai di rumah sakit di Meksiko City dan kota utara Saltillo. Hal ini diungkapkan oleh sang presiden, Andres Manuel Lopez Obrador pada Rabu (23/12), sebelum vaksin Pfizer pertama diterbangkan ke ibu kota dari Belgia.
“Memang benar kami masih menghadapi pandemi yang luar biasa, tetapi hari ini adalah awal dari sebuah akhir,” kata Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard saat konferensi pers di bandara Mexico City, melansir Reuters, Kamis, 24 Desember 2020.
Kiriman pertama vaksin virus corona sendiri hanya berjumlah 3 ribu dosis vaksin dan pada pengiriman kedua akan berisi 50 ribu vaksin. Meksiko dijadwalkan akan menerima 1,4 juta unit vaksin Pfizer dua suntikan hingga 31 Januari 2021.
Pfizer’s merupakan vaksin virus corona pertama yang mencapai Meksiko, yang juga telah menandatangani kesepakatan untuk vaksin dari perusahaan lain.
Dengan tingkat hunian tempat tidur rumah sakit yang melonjak, Meksiko telah menempatkan ibu kota yang padat penduduk dan dua negara bagian semi-lockdown. Kebijakan ini dilakukan demi mencegah penyebaran virus lebih banyak.
Presiden Lopez Obrador juga memperingatkan warganya untuk menghindari pertemuan selama periode liburan dan bersosialisasi.
Akhir pekan lalu, pemerintah Mexico City mengirimkan pesan teks yang mengatakan bahwa rumah sakit berada di ambang batas. Hingga saat ini, Meksiko telah mencatat hampir 1,4 juta kasus dan 119.495 kematian akibat infeksi virus corona. Menempatkan mereka sebagai negara dengan kematian tertinggi keempat di dunia.