MATA INDONESIA, JAKARTA – Duta Besar Meksiko untuk Amerika Serikat, Martha Barcena menyebut Joe Biden sebagai “calon” Presiden Amerika Serikat terpilih. Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran posisi usai negaranya mengatakan terlalu dini untuk mengakui pemenang Pemilihan Presiden AS.
Sang Dubes kemudian mempublikasikan serangkaian poin pembicaraan di media sosial, Twitter dengan judul “Posisi Pemerintah Meksiko.” Tidak jelas apakah pemilihan kata tersebut sebuah isyarat dalam perubahan sikap resmi Meksiko.
Wakil dari Partai Demokrat itu mengamankan kursi kepresidenan AS dengan memenangkan suara di Pennsylvania. Akan tetapi sang petahana, Donald Trump sejauh ini menolak hasil Pilpres AS tersebut.
Tak sampai di situ, Trump yang mengatakan Pilpres di AS kali ini penuh dengan kecurangan itu tengah mengejar tuntutan hukum di beberapa negara bagian dalam upayanya mempertahankan kekuasaan. Namun, pejabat negara bagian mengatakan tidak ada penyimpangan yang siginifikan dalam Pilpres 3 November 2020.
Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador hingga saat ini masih menahan diri untuk tidak memberi selamat kepada Biden yang secara perolehan suara unggul jauh atas Trump. Bahkan ketika para pemimpin dunia memberikan selamat dan mengirimkan harapan terbaik.
“Posisi berprinsip ini menggarisbawahi penghormatan terhadap sistem dan institusi politik AS dan untuk Partai Demokrat dan Republik serta untuk Presiden Donald Trump dan calon Presiden terpilih Joseph Biden,” kata Barcena dalam dokumen tersebut, melansir Reuters, Rabu, 11 November 2020.
“Meksiko siap untuk terlibat dalam semangat konstruktif dengan pemerintahan AS di masa depan, berdasarkan pada ikatan persahabatan dan ketetanggaan abadi yang mengikat kedua negara kita.”