MBG Hadir untuk Generasi Papua yang Lebih Sehat dan Tangguh

Baca Juga

Mata Indonesia, Merauke – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas Presiden terpilih Prabowo Subianto kini mulai terasa dampaknya di berbagai daerah, termasuk Papua Selatan. Di Kabupaten Merauke, implementasi program MBG tidak hanya memperbaiki asupan gizi anak sekolah, tetapi juga memperkuat kehadiran negara serta menumbuhkan semangat kebangsaan di tengah masyarakat Papua.

Komandan Kodim 1707/Merauke, Letkol Inf Johny Novriyadi, yang turut mendukung pelaksanaan program MBG menyatakan bahwa kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan program ini.

“Program MBG ini bukan sekadar pemenuhan gizi, tapi sekaligus membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal melalui dapur umum dan pasokan bahan makanan dari petani sekitar,” jelasnya.

Menurut Johny, dapur MBG di Merauke saat ini telah melayani lebih dari 3.000 siswa di tujuh sekolah. Ia menilai kabupaten Merauke patut dijadikan model nasional karena eksekusi program berjalan baik dan mendapat respons positif dari warga.

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Kedaulatan NKRI, Lenis Kogoya, yang merupakan tokoh Papua, menegaskan bahwa MBG adalah wujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat Papua yang selama ini merasa tertinggal.

“Program MBG bukan hanya soal makan gratis. Ini adalah cara negara mengatakan: kalian penting, kalian bagian dari Indonesia,” kata Lenis Kogoya saat mendampingi tim monitoring di Merauke.

Menurutnya, program MBG telah membuka ruang dialog antara negara dan masyarakat akar rumput. Di beberapa lokasi, antusiasme siswa menyambut tim MBG menjadi bukti nyata perhatian negara begitu dirasakan.

“Saya lihat sendiri anak-anak menangis karena merasa diperhatikan. Mereka bilang baru kali ini negara hadir langsung membawa makanan sehat ke sekolah,” ungkap Lenis.

Program MBG di Papua kini tengah berkembang menjadi lebih dari sekadar layanan makanan. Program MBG kini menjadi simbol kehadiran negara yang tidak hanya berbicara dalam kebijakan pusat, tetapi juga menyapa langsung warga dimanapun berada. Dengan pendekatan yang menyeluruh dan mengedepankan kearifan lokal, MBG membuktikan bahwa pembangunan Indonesia tidak boleh lagi meninggalkan ujung timur sebagai halaman belakang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini