MINEWS, JAKARTA-Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh setiap 1 Mei, dipastikan bakal ramai. Rencananya, 500 ribu buruh dari berbagai elemen serikat pekerja akan menggelar aksi dan turun ke jalan.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, khusus di Jakarta, KSPI menurunkan 50 ribu orang buruh yang akan menggelar aksi di depan Istana Negara.
Aksi serupa juga akan dilakukan ratusan ribu buruh di kota-kota industri di seluruh Indonesia, seperti di Bandung, Lampung, Banjarmasin, Semarang, Surabaya, Medan, Batam, Makassar dan sebagainya.
Namun demikian, Said meminta agar aksi May Day dilakukan dengan tertib, damai, dan anti kekerasan.
Said menjelaskan, tema utama dari peringatan May Day tahun ini adalah kesejahteraan buruh dan demokrasi jujur damai. Tema ini diambil, karena pada dasarnya perjuangan serikat buruh adalah untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sementara itu, isu demokrasi menjadi penting, karena pada tahun ini di Indonesia bertepatan penyelenggaraan pesta demokrasi.
“Selain pemilihan presiden, KSPI juga memberikan rekomendasi dan dukungan terhadap lebih dari 80 kader terbaik buruh dalam pemilihan legislatif dari berbagai partai politik,†katanya.
Enam Isu yang Disuarakan Buruh dalam aksi May Day adalah
1. Tolak upah murah, cabut PP 78/2015 tentang pengupahan dan naikkan komponen KHL menjadi 84 item.
2. Hapus sistem alihdaya (outsourcing) dan pemagangan yang berkedok outsourcing.
3. Tingkatkan manfaat jaminan kesehatan dan jaminan pensiun.
4. Turunkan tarif dasar listrik dan harga sembako.
5. Tingkatkan kesejahteraan dan pendapatan guru dan tenaga honorer serta pengemudi ojek online (Ojol).
6. Tegakkan demokrasi yang jujur dan damai, khususnya dalam pemilihan presiden 2019-2024.