Mau Meletus, Jalur Evakuasi Warga di Gunung Bromo Mulai Dipetakan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo terus bersiaga, ini dikarenakan aktivitas Gunung Bromo selama sepekan terakhir mengalami peningkatan.

Saat ini, BPBD mulai melakukan pemetaan jalur evakuasi serta membagikan masker bagi masyarakat dan wisatawan yang ada di Kecamatan Sukapura.

Pemetaan jalur evakuasi dilakukan sebagai antisipasi terus meningkatknya aktivitas vulkanologi Gunung Bromo. Sementara pembagian masker untuk menjaga kesehatan masyarakat dan wisatawan dari bahaya paparan abu vulkanis Gunung Bromo yang mengandung silika.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi mengatakan pemetaan jalur evakuasi terbagi dalam beberapa titik yang sudah disesuaikan dengan desa masing-masing di Kecamatan Sukapura.

Anggit menjelaskan jika erupsi Gunung Bromo mendekati puncaknya dan dianggap sudah membahayakan, maka BPBD akan membangun tenda-tenda pengungsian sebagai titik kumpul dan pemberian bantuan ke masyarakat.

“Kami sudah mulai petakan jalur evakuasi seiring meningkatnya kondisi Gunung Bromo, jalur tersebut sesuai dengan yang kita buat sebelumnya. Tenda pengungsian juga sudah kami siapkan,” katanya.

Ia mengatakan sampai saat ini Gunung Bromo masih bisa dikunjungi wisatawan dengan radius 1 kilometer dari bibir kawah. Menurutnya Gunung Bromo masih aman, sesuai informasi PVMBG yang menyatakan masih berada di status waspada level II.

Untuk pembagian masker sendiri, BPBD Kabupaten Probolinggo telah membagikannya melalui kecamatan sukapura. Sudah ada 10 ribu masker yang telah dibagikan.

Dari data PVMBG, aktivitas gempa tektonik 1 kali dengan amplitudo 32 milimeter dengan durasi 253 detik, gempa tremor dengan amplitudo 0,5-19 milimeter dominan 3 milimeter dan gempa letusan terjadi 5 kali, dengan amplitudo 29-30 milimeter durasi 47-58 detik.

Berita Terbaru

DBD dan Leptospirosis Ancam Warga Jogja di Musim Hujan, Dinkes Tekankan Hal Ini

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang musim hujan yang tiba pada Oktober 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengimbau masyarakat agar waspada terhadap peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Leptospirosis. Hingga saat ini, sudah tercatat ratusan kasus DBD tersebar di hampir seluruh kelurahan di Jogja.
- Advertisement -

Baca berita yang ini