MATA INDONESIA, JAKARTA – Mau berkarir sebagai jurnalis di radio terkemuka Inggris, BBC? Jika jawabannya iya, buku berisi curahan hati para jurnalisnya.
Buku berjudul “London Calling: Pengalaman Bekerja di BBC” akan memberi gambaran utuh pengalaman pribadi para jurnalis Indonesia yang bekerja di radio milik Pemerintah Inggris tersebut.
Penggagas buku tersebut, Eka Budianta mengungkapkan ide penulisannya karena untuk memeringati 71 Siaran Indonesia di BBC London, tanggal 30 Oktober 1949.
“Melalui buku ini, setidaknya ada yang bisa kami catat sebagai kenangan untuk diri kami sendiri, keluarga, dan tentu saja para pendengar yang pernah memperhatikan, mendengarkan dan mengapresiasi pekerjaan kami dengan berbagai cara,” ujar Eka Budianta dalam keterangannya yang diterima Mata Indonesia, Minggu 31 Oktober 2020.
Buku setebal 426 halaman ini berisi catatan pengalaman 33 orang yang masih atau pernah bekerja untuk BBC Siaran Indonesia, ditambah dua catatan wafat (obituari) mengenai dua orang mantan Kepala Siaran Indonesia.
Sebagian mereka masih menjalani karier sebagai wartawan di lembaga penyiaran terkemuka itu, sebagian lainnya telah berpindah karir dan tempat.
Domisili mereka tersebar, mulai dari London (Inggris), Wina (Austria), Manila (Filipina), Tokyo (Jepang), Yangon (Myanmar), Indonesia (Medan, Jakarta, Depok, Yogyakarta), hingga Melbourne (Australia).
Salah seorang peserta acara reuni itu adalah Rizal Sukma, Duta Besar Indonesia untuk Inggris (2016-2020) yang pernah bekerja sebagai produser paruh-waktu di BBC Siaran Indonesia, 1994-1997, saat menempuh studi doktoral di London.
BBC Siaran Indonesia mengudara pertama kali pada hari Minggu, 30 Oktober 1949. Sebelum itu, para pendengar di Indonesia mengikuti Siaran Malaysia yang berdiri beberapa tahun sebelumnya.
Salah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia, Sutan Sjahrir, pernah bersiaran di depan corong BBC Siaran Malaysia ini pada tahun 1947, untuk mempromosikan negara Indonesia merdeka yang kala itu masih berusia sangat muda.
BBC Siaran Indonesia mengalami masa jayanya di zaman Orde Baru, ketika media di Indonesia relatif tidak terlalu leluasa untuk menyampaikan berita seperti apa adanya. BBC tidak menghadapi kendala semacam itu, sehingga ia mendapatkan banyak penggemar yang menjadikannya sebagai sumber informasi alternatif.
Sejak tahun 2011, BBC Siaran Indonesia mulai menggeser fokusnya dari penyampaian informasi melalui siaran, ke penyajian informasi secara digital, dan belakangan juga lewat berbagai platform media sosial. Namanya pun bertukar, bukan lagi BBC Siaran Indonesia, melainkan BBC News Indonesia
