Masyarakat Menolak Divaksin Covid-19, Ini Kata Presiden Jokowi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait masyarakat yang tidak mau disuntik vaksin covid-19. Menurutnya, bagi mereka yang tak mau disuntik vaksin bakal merugikan orang lain.

“Kalau ada yang tidak mau divaksin itu tidak hanya merugikan dirinya sendiri tetapi bisa merugikan orang lain,” kata Jokowi di saluran Youtube Sekretariat Presiden, Jumat 8 Januari 2021.

Presiden Jokowi berbicara mengenai vaksin dihadapkan para pedagang sebagai penerima bantuan modal kerja (BMK) yang diundang ke Istana Kepresidenan Bogor.

“Di sini ada yang tidak mau divaksin? semuanya ingin divaksin? oke, baik. Syukur Alhamdulillah kalau semuanya ingin divaksin,” ujarnya.

Jokowi menjelaskan bahwa vaksinasi virus Corona ini sama saja seperti imunisasi yang umum dilakukan terhadap bayi dan anak-anak.

Dirinya juga mengatakan kesiapannya sebagai orang pertama yang disuntik vaksin virus Corona di Indonesia. Vaksinasi akan dimulai pekan depan.

Jokowi menjamin bahwa setelah vaksinasi di Indonesia rampung maka penyebaran virus Corona akan berhenti.

“Nanti kalau yang di vaksin sudah 182 juta orang, itu 70 persen dari penduduk Indonesia, itu sudah terjadi yang namanya kekebalan komunal. Insya Allah covid-19 sudah setop,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini