Masih Dikeluhkan, Ini Kata Jokowi Soal Tiket Pesawat Mahal

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait persoalan tiket pesawat yang mahal sehinga dikeluhkan oleh masyarakat. Menurutnya, permasalahan itu sudah masuk ranah teknis untuk diurus seorang kepala negara.

Menurut Jokowi, yang wajib menjawabnya adalah Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. “Coba tayakan ke Menhub mengenai tiket pesawat,’ ujar Jokowi saat meresmikan Jalan Tol Pandaan-Malang pada Senin 13 Mei 2019..

Sebelumnya, pemerintah berencana membahas penundaan kenaikan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat dalam rapat koordinasi terbatas pada Senin 13 Mei 2019. Namun ditunda karena sejumlah menteri terkait berhalangan hadir, presiden pun demikian.

“Rapat koordinasi terbatas terkait tarif angkutan udara sedianya pagi ini jam 09.00. Namun karena Bu Menteri BUMN (Rini Soemarno) dan Pak Menhub (Budi Karya Sumadi) mendampingi Bapak Presiden (Joko Widodo) pada acara peresmian Jalan Tol Pandaan-Malang hari ini jam 10.00 di Malang, maka rapat koordinasi terbatas ditunda,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Rapat pun akan dijadwalkan ulang segera, lantaran permasalahan terkait tiket pesawat sudah sangat mendesak. “Sekarang sedang koordinasi mengenai waktunya untuk menyesuaikan dengan acara Pak Menko (Darmin Nasution), Bu Menteri BUMN, dan Pak Menhub,” ujarnya.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini