MATA INDONESIA, JAKARTA-Perekonomian dunia, tak terkecuali Indonesia juga terserang badai hebat imbas dari pandemi covid-19, dan berdampak pada minimnya realisasi investasi di tahun 2020.
Hal ini menyebabkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus berupaya untuk tetap memastikan jalannya investasi, karena sebagai dasar untuk menciptakan lapangan kerja di masa pandemi.
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Nurul Ichwan, mengatakan sudah ada 153 investor yang ingin berinvestasi. Sudah mencakup perusahaan asing yang merelokasi pabrik ke Indonesia, serta entitas yang aktif dilobi selama setahun terakhir.
Meski tak ingin merinci nama investor tersebut, Nurul optimistis komitmen investasi yang bermunculan dari pemodal domestik bisa secepatnya diurus. Tim BKPM cenderung berfokus mengejar komitmen dari luar negeri, khususnya rencana relokasi pabrik dari berbagai perusahaan asing. “Kami sudah dapat 14 komitmen dari yang sebelumnya hanya tujuh,” katanya.
Berikut daftar 7 pabrik atau investor yang sudah memastikan relokasi ke Indonesia, termasuk di Batang:
- PT Meiloon Technology Indonesia, Relokasi pabrik dari Suzhou, China. Pabrik di Taiwan dan China merupakan pusat produksi untuk pasar global.
- PT Sagami Indonesia, Relokasi pabrik dari Shenzen, China karena biaya pabrik dan tenaga kerja di indonesia lebih kompetitif dari China.
- PT CDS Asia (Alpan), Relokasi pabrik dari Xiamen, China karena tarif impor produknya dari Indonesia ke Amerika no persen dibanding tarif 25 persen dari China ke Amerika.
- PT Kenda Rubber Indonesia, Relokasi pabrik dari Shenzen, China karena peningkatan permintaan pasar di Indonesia.
- Denso, PT Denso Indonesia, Relokasi pabrik dari Jepang karena memandang Indonesia sebagai lokasi terbaik setelah melakukan riset ke berbagai negara di kawasan.
- PT Panasonic Manufacturing Indonesia, Relokasi dari China karena ingin menjadikan Indonesia sebagai pasar basis ekspor bagi beberapa kategori produk home appliances.
- PT LG Electronics Indonesia, Relokasi dari Korea Selatan dan berencana menjadikan Indonesia sebagai regional hub baru yang menjangkau pasar Asia dan Australia.
Reporter : Mega Suharti Rahayu