Marak Kekerasan Jalanan di Jogja jelang Lebaran, Polda Minta Orang Tau Beri Perhatian Lebih ke Anak-anaknya

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irjen Pol Suwondo Nainggolan pun meminta seluruh lapisan masyarakat ikut menjaga keamanan lingkungan.

Terutama intensifitas peran keluarga untuk menjaga buah hatinya.

“Agar anak tidak terlibat tindakan kejahatan dan melakukan hal negatif,” katanya Selasa 18 April 2023.

Suwondo juga menegaskan, keluarga merupakan kunci utama penanganan kejahatan jalanan.

Sebab keluarga dapat langsung melakukan pengawasan terhadap remaja. Sehingga dapat langsung menghindarkan remaja dari kejahatan, baik menjadi korban atau pelaku.

“Ini persoalan serius agar ortu menjaga anak untuk tidak terlibat dengan kelompok,” tegasnya.

Suwondo membeberkan catatannya, ada 52 kejahatan jalanan di DIY sepanjang Januari-Februari 2023. Sebanyak 42 kasus melibatkan anak dan remaja sebagai pelaku. Tercatat pula ada 26 kasus yang melibatkan anak berhadapan dengan hukum (ABH).

“Kejahatan jalanan oleh anak dan remaja meningkat. Hampir setiap hari, kami mengamankan dan mencegah tarung sarung,” ungkapnya. 

Dalam upaya pencegahan, Polda DIY menjalin koordinasi dengan satlinmas, jaga warga, dan tokoh masyarakat. Diharapkan, pengawasan lingkunganmakin optimal dengan melibatkan perangkat pengawasan yang dapat turun langsung di tengah masyarakat.

Menanggapi data tersebut Pemerintah Kota Jogja terus tingkatkan keamanan dan kenyamanan Kota Pelajar dari kekerasan jalanan.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya berpendapat akar permasalahan kekerasan di jalanan berawal dari kenakalan remaja yang sedang mengaktualisasikan pencarian jati diri.

Hal tersebut disampaikan dalam diskusi The Captain Ngobrolin Jogja di Ruang Yudistira Balaikota Yogyakarta beberapa waktu lalu.

“Ada satu hal yang menarik bahwa kenakalan remaja di jalan ini tidak terlepas dari grup remaja yang orientasinya dari aspek alumni. Kenakalan ini merupakan soal jati diri dan aktualisasi yang etika anak muda mendapat title dari alumni, mengikuti title tersebut itu bagi mereka suatu kebanggaan. Oleh karena itu, kami bersama-sama merumuskan bagaimana melemahkan branding terus supaya semakin pudar. Ya, kita jangan sampai memberi panggung yang membuat mereka semakin suka dalam hal ini validating issue dan aktualisasi jati diri,” ungkapnya.

Dalam upaya pencegahan Pemerintah Kota Jogja melakukan proses secara menyeluruh. Ada langkah-langkah jangka panjang. Untuk sekarang ada aksi pencegahan dengan membentuk regulasi batasan jam malam anak dalam rangka memayungi aksi kejahatan serta melakukan sosialisasi dan gerakan patroli.

“Untuk saat ini yang ditemukan adalah proses kesadaran masyarakat untuk menangkap regulasi ini belum maksimal. Ketahanan keluarga, yaitu bagaimana kepedulian dan peran orang tua dalam bertanggung jawab mengarahkan anak di berbagai aspek. Hal ini juga tanggung jawab orang tua,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini