Mantul, Semua Pasien Covid-19 di Palu Dinyatakan Sembuh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kabar baik datang dari Palu, Sulawesi Tengah. Seluruh pasien positif corona atau Covid-19 di kota tersebut dinyatakan sembuh pada Minggu 31 Mei 2020.

Informasi ini disampaikan tim dokter Rumah Sakit Umum Anutapura Palu, usai menangani pasien terakhir berinisial A berusia 56 tahun yang sempat menjalani perawatan.

Pasien A itu telah melewati serangkaian tes swab sampai empat kali sebelum dinyatakan benar-benar terbesar dari virus mematikan asal Wuhan tersebut.

“Tes swab pertama dan kedua dia positif. Tes swab ketiga dan keempat yang barusan kami lakukan itu negatif. Dia telah menjalani perawatan untuk menyembuhkan infeksi Covid-19 selama 29 hari,” kata Direktur RSU Anutapura Palu, drg Herry Mulyadi.

Selanjutnya, Herry berharap tidak ada lagi warga Palu yang terinfeksi corona. Agar harapan itu terwujud ia meminta masyarakat terus waspada dan tidak lengah.

Ia juga mengimbau agar selalu menerapkan protokol penanganan Covid-19 pada diri sendiri dan anggota keluarga, seperti menerapkan jaga jarak fisik, memakai masker saat berada di luar rumah, mencuci tangan dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Warga Kota Palu yang terinfeksi Covid-19 hingga hari ini berjumlah 19 orang. Dari 19 orang itu, 3 meninggal dunia dan sisanya sembuh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Media Sosial sebagai Alat Propaganda: Tantangan Etika dalam Pengelolaan oleh Pemerintah

Mata Indonesia, Jakarta - Di era digital, media sosial telah menjadi saluran utama komunikasi massa yang memfasilitasi pertukaran informasi dengan cepat. Dalam kerangka teori komunikasi, media sosial dapat dilihat sebagai platform interaksi yang bersifat dialogis (two-way communication) dan memungkinkan model komunikasi transaksional, di mana audiens tidak hanya menjadi penerima pesan tetapi juga pengirim (prosumer). Namun, sifat interaktif ini menghadirkan tantangan, terutama ketika pemerintah menggunakan media sosial sebagai alat propaganda.
- Advertisement -

Baca berita yang ini