MINEWS.ID, LONDON – Demi sukseskan pembangunan pendidikan vokasi, Gubernur Jawa Barat menjalin kerjasama dengan konsultan Inggris, Pearson. Perusahaan itu diakui memiliki sistem mumpuni yang diberinama TVET (technical vocational education and training).
Sistem itu akan diterapkan di sekolah menengah kejuruan seluruh Jawa Barat. Konsultan itu akan fokus pada pendidikan kejuruan untuk mengevaluasi seluruh sekolah menengah kejuruan (SMK) yang ada di provinsi tersebut.
“Jadi, Inggris ini punya sistem pendidikan vokasi yang bisa di-copy di beberapa negara,†kata Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil di London yang dikutip 24 Juli 2019.
Menurutnya para konsultan pendidikan dari Pearson secara rutin menggelar pertemuan dengan kalangan industri. Pada pertemuan itu selalu membahas keahlian terbaru yang dibutuhkan dunia industri.
Hal tersebut berbeda dengan SMK di Indonesia. Banyak sekolah kejuruan yang tidak memperhatikan kebutuhan industri. Kurikulumnya tidak disusun agar bisa “nyambung” dengan kebutuhan industri.
Emil juga menyebut, selama lima bulan ke depan, Pearson akan menyusun sistem pendidikan kejuruan yang baik diterapkan di Indonesia. Sehingga, pada 2020 SMK percontohan yang siap menyambut industri 4.0 dapat dibentuk.
Saat ini, lanjut Emil, pihaknya melalui Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Barat tengah mengevaluasi SMK mana saja yang sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi.
Dia menyatakan, setelah formula sistem pendidikan kejuruan dibuat, dia juga akan mengevaluasi pengetahuan guru. Mereka yang pengetahuannya sudah jadul akan diperbarui.
Konsultan Pearson seperti dilansir antara mengatakan, sistem pendidikan kejuruan mereka sudah diterapkan di sejumlah negara, seperti Malaysia, Vietnam, Tiongkok, dan Mexico.