Mantul, Manchester City Tak akan Lakukan Pemotongan Gaji

Baca Juga

MATAINDONESIA, LONDON – Ini perlu dicontoh oleh klub-klub sepakbola Inggris. Manchester City jadi klub pertama Premier League yang mengumumkan tak melakukan pemotongan gaji kepada karyawan di tengah pandemi virus corona.

Keputusan itu diambil setelah disepakati para petinggi klub. COO City, Omar Berrada, menyampaikan kabar baik tersebut kepada ratusan karyawan secara tertulis, Minggu 5 April 2020.

Pengumuman COO ini disambut gembira oleh seluruh karyawan dan pemain City. Padahal sebelumnya, lima klub Premier League termasuk Liverpool, mengumumkan pemangkasan gaji karyawan.

Hal ini sempat diprotes dan dikritik sejumlah pihak termasuk para pemain bintang karena dianggap mengambil keuntungan dari skema retensi pekerjaan pemerintah Inggris.

Tiga klub papan atas seperti Tottenham Hotspur, Newcastle United, dan Norwich City sudah lebih dulu mengambil kebijakan serupa. Mereka berharap pemerintah membayar 80 persen upah staf dan klub membayar 20 persen sisanya.

COO City Omar Berrada mengaku pihaknya mengalami pukulan finansial yang signifikan dalam beberapa pekan dan mungkin hingga bulan mendatang. Tapi, City bertekad untuk melindungi hak para pekerja. ”Kami dapat mengkonfirmasi, merujuk keputusan Ketua dan Dewan yang diambil pekan lalu, Man City tidak akan memanfaatkan retensi pekerjaan pemerintah Inggris di tengah wabah virus corona.”

Saat ini, Liga Inggris sedang ditangguhkan sementara hingga waktu yang tak ditentukan karena pandemi Covid-19. The Citizens berada di peringkat kedua klasemen sementara dengan jarak 25 poin dari Liverpool.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini