MATA INDONESIA, SINGAPURA – Singapura menjadi negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pertama yang akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia, termasuk tindakan perbankan dan keuangan.
Negara kota tersebut juga akan memberlakukan pembatasan yang sesuai terhadap kontrol ekspor pada barang-barang yang dapat digunakan Rusia sebagai senjata terhadap rakyat Ukraina.
Singapura, sebuah negara yang merupakan pusat keuangan Asia dan pusat pelayaran internasional utama itu menegaskan mematuhi resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dan meski jarang mengeluarkan sanksi terhadap negara-negara lain, Singapura tampaknya mengambil langkah guna menekan Rusia mengakhiri invasi terhadap Ukraina yang telah berlangsung selama enam hari.
“Singapura bermaksud untuk bertindak bersama dengan banyak negara lain yang berpikiran sama untuk menjatuhkan sanksi dan pembatasan yang sesuai terhadap Rusia,” kata Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan kepada parlemen.
Vivian mengatakan bahwa invasi Rusia adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran berat terhadap norma-norma internasional. Ia menambahkan, sanksi itu karena beratnya situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan veto Rusia pada pekan lalu atas rancangan resolusi DK PBB.
“Secara khusus, kami akan memberlakukan kontrol ekspor pada barang-barang yang dapat digunakan secara langsung sebagai senjata di Ukraina untuk merugikan atau menaklukkan Ukraina,” sambungnya.
“Kami juga akan memblokir bank-bank Rusia tertentu dan transaksi keuangan yang terhubung ke Rusia,” tambahnya, melansir Reuters, Selasa, 1 Maret 2022.
Vivian mengatakan bahwa sederet langkah khusus sedang dikerjakan dan akan segera diumumkan. Langkah Singapura adalah yang pertama di antara negara ASEAN yang beranggotakan 10 negara.
 pertama yang akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia, termasuk tindakan perbankan dan keuangan.){kind=link}