MINEWS, JAKARTA -Â Pemerintah telah menjalankan program penggunaan bahan bakar biodiesel 20 persen atau B20. Dalam program ini, Kementerian ESDM disebut bisa menghemat hingga senilai 2,37 miliar dolar AS pada kuartal III tahun 2019 ini.
“Negara bisa menyimpan penghematan devisa sebesar 2,37 miliar dolar AS karena program B20,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Jakarta, Rabu 27 November 2019.
Ia menyebut, angka 2,37 miliar dolar AS atau setara Rp 35 triliun itu didapat dari total penyerapan program B20 yang mencapai 4,6 juta kiloliter.
Arifin mengatakan, total produksi biodiesel mencapai 6,26 juta kl atau sudah mencapai 82 persen dari target 7,37 juta kl.
B20 merupakan program pemerintah yang mewajibkan pencampuran 20 persen biodiesel dengan 80 persen bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Program ini mulai diimplementasikan pada 1 September 2018.
“Kebijakan mandatori B20, produksinya sudah 6,26 juta kl atau 82 persen dari target produksi sebesar 7,37 juta kl,” ujar Arifin.