MATA INDONESIA, GUANGDONG – Pemerintah Cina kembali memecat 20 pejabat karena dinilai gagal menangani pandemi Covid-19 varian Delta di wilayah Guangzhou, Provinsi Guangdong. Sebelumnya, sebanyak 30 pejabat diberhentikan karena kasus serupa.
Berdasarkan situs resmi Komisi Pengawasan dan Pengawasan Disiplin Guangdong, dari 21 Mei hingga 19 Juni 2021, terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Delta yang kini menyebar ke Foshan dan kota-kota lain di provinsi tersebut.
Terungkap bahwa kelalaian dan kinerja yang tidak efektif para pejabat kota menyebabkan virus – yang telah menelan lebih dari 4 juta jiwa di dunia itu, menjadi tak terkendali.
Dengan persetujuan Komite Partai Provinsi, Komisi Inspeksi Disiplin Provinsi Guangdong dan Komisi Inspeksi Disiplin Kota Guangzhou, dan Tim Investigasi Gabungan untuk Pertanggungjawaban Pencegahan dan Pengendalian Epidemi, dilakukanlah penyelidikan mendalam.
Atas dasar pencarian fakta dan klarifikasi tanggung jawab, sebanyak 20 kader terkemuka diputuskan untuk diberhentikan. Pemecatan diumumkan oleh Komite Sentral Partai Komunis Cina (CPC) untuk Inspeksi Disiplin pada Kamis (12/8), mengenai sanksi bagi pejabat yang lemah dalam menerapkan protokol kesehatan.
Para pejabat yang dipecat di antaranya: Direktur Komisi Kesehatan Nasional Kota Guangzhou Huang Guanglie, Ketua dan Wakil Ketua Partai Komunis setempat, Chen Xiaohua dan Bi Ruiming, seperti dilansir China News.
Sebelumnya, CPC memberikan penilaian yang sangat buruk kepada Wakil Wali Kota Nanjing Hu Wanjin karena tidak efektif dalam melaksanakan dan memberikan supervisi penanganan pandemi yang belakangan menyebar ke 18 provinsi di China.
Ketua CPC Nanjing Bidang Kesehatan, Fang Zhongyou, dilucuti jabatannya karena kinerjanya rendah dan telah mendapatkan peringatan keras dari partainya.
Bandara Lukou menjadi pusat merebaknya varian Delta. Hal itu ditemukan sesuai hasil tes PCR secara acak terhadap petugas bandara setelah kedatangan pesawat Air Cina nomor penerbangan CA910 dari Rusia pada 20 Juli 2021.