MATA INDONESIA, JAKARTA – Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) menjalin kerja sama kemitraan dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mendukung pengembangan strategi nasional pertama Indonesia tentang ekonomi sirkular.
Program ini turut disupport oleh pemerintah Denmark. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Strategi ekonomi sirkular telah berhasil dilakukan oleh beberapa negara, termasuk Denmark. Melalui inisiatif ini, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengadopsi strategi nasional tentang ekonomi sirkular dimana Indonesia dapat meningkatkan daya saing untuk menarik investasi sektor swasta.
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pengadopsian ekonomi sirkular ini akan mempercepat kemajuan Indonesia menuju beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang menjadi komitmen kuat Pemerintah, khususnya SDG12 tentang konsumsi dan produksi berkelanjutan.
“Model ekonomi sirkular adalah kunci untuk mencapai nol polusi dan lingkungan yang bebas limbah beracun ketika Indonesia memulai ekonomi berbasis industri dan jasa dalam dekade berikutnya. Pemerintah Indonesia dengan senang hati menyambut inisiatif yang sangat dibutuhkan ini yang akan memudahkan transisi dari ekonomi berbasis sumber daya alam,” katanya dalam siaran pers yang diterima Mata Indonesia, Senin 24 Februari 2020.
Sementara Menteri Lingkungan Denmark Lea Wermelin mengatakan, transisi ke ekonomi sirkular adalah langkah penting menuju pembangunan berkelanjutan. Penting tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi semua negara di dunia.
“Kita harus mengambil langkah lebih cepat untuk mengurangi eksploitasi sumber daya alam dan berpikir lebih cerdas dengan sumber daya yang telah digunakan. Saya sangat senang Indonesia mengambil inisiatif ini untuk merumuskan strategi ekonomi sirkuler, dan saya senang Denmark dan UNDP dapat mendukung langkah pertama dalam transisi ini,” ujarnya.
Resident Representative UNDP di Indonesia Christophe Bahuet juga ikut berpendapat. Ia menekankan soal manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan dengan bertransisi ke ekonomi sirkular bagi Indonesia.
“Kami akan mengadopsi pendekatan yang sangat komprehensif yang melampaui daur ulang limbah dan mencakup semua dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan lingkaran ekonomi sehingga Indonesia dapat memperoleh manfaat maksimal dari model yang baru ini,” katanya.