Manjakan Pemudik, Selama Lebaran Seluruh Ruas Tol Diskon 15 Persen

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Selama arus mudik lebaran tahun ini, seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sepakat memberikan diskon terif tol sebesar 15 persen. Diskon itu berlaku untuk seluruh ruas tol yang beroperasi.

Ketua Umum Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Desi Arryani mengungkapkan diskon diberikan sebelum puncak arus mudik, yakni 27-29 Mei 2019. Sedangkan diskon untuk arus balik Lebaran diberikan pada 10-12 Juni 2019.

“Diskon ini bentuk kepedulian kepada masyarakat yang memanfaatkan mudik dan berlibur setiap tahun, kami beri pelayanan karena Trans Jawa sudah tersambung,” ujarnya.

Ia mengatakan pemberian diskon sengaja sebelum puncak arus mudik agar masyarakat terdorong untuk berangkat lebih awal. Dengan begitu, mereka bisa menikmati waktu lebih lama di kampung halaman.

“Puncak arus mudik biasanya 30 Mei-2 Juni 2019. Harapannya bergeser ke 27-29 Mei 2019,” katanya.

Pelaku usaha di jalan tol ini berharap beban puncak arus mudik juga bisa terurai dengan pemberian diskon. Dengan demikian, kemacetan yang selalu terjadi saat mudik bisa sedikit berkurang dari biasanya.

Ia menambahkan bahwa BUJT tak khawatir pendapatannya akan turun dengan pemberian dikson selama arus mudik dan arus balik Lebaran. Sebab, Desi optimistis jumlah volume kendaraan yang menggunakan jalur akan melonjak dibandingkan hari biasanya.

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini