MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 5.518 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPUB) di Indonesia yang sudah digitalisasi, mendapat apresiasi besar dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Menurut Ketua YLKI Tulus Abadi, langkah Pertaminan melakukan digitalisasi SPBU ini, adalah upaya mewujudkan proses bisnis yang transparan dan akuntabel.
“Pada akhirnya, ini akan mendorong pelayanan yang lebih baik lagi bagi masyarakat sebagai konsumen BBM,” kata Tulus di Jakarta, Jumat 22 Januari 2021.
Kemudian, Tulus menyebut dengan digitalisasi SPBU ini, akan membuat tidak ada lagi kelangkaan bahan bakar tidak ada lagi, bagi masyarakat yang ingin membeli.
Selain itu, keakuratan penyaluran seluruh produk BBM juga akan dimonitor secara real time.
“Melalui digitalisasi SPBU Pertamina memastikan aspek ketersediaan serta kecepatan dan keakuratan penyaluran BBM bagi masyarakat, yang artinya secara umum pasti meningkatkan kualitas layanan,” ujarnya.
Keandalan suplai juga dipastikan, apalagi setelah tadi dijelaskan ada sistem konsinyasi di mana pengiriman BBM menjadi prioritas ketika stoknya sudah menipis, bukan soal pengusahanya bisa menebus BBM itu atau tidak. Tidak ada cerita lagi BBM sedang kosong di SPBU,” kata Tulus menambahkan.