Manajer Sebut Turah Parthayana Akui Lakukan Pelecehan Seksual di Rusia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Manajer Turah Parthayana, Jehian Panangian Sijabat mengatakan, YouTuber asal Bali itu mengakui telah melakukan pelecehan di Rusia pada 2019 lalu.

Nama Turah Parthayana sedang menjadi trending di Twitter atas dugaan pelecehan seksual yang dilakukannya di Tomsk, Rusia. Korban berinisial J merupakan perempuan asal Indonesia.

Melalui akun Twitter @jehianps, Jehian mengatakan, Turah sudah mengakui perbuatan tercelanya tersebut dan siap meminta maaf. Insiden ini pertama kali diunggah akun Twitter @sandi_sa119.

“Pada November 2019, Turah Parthayana tidak menyangkal pengakuan pelecehan seksual yang dilakukan olehnya.

“Hingga kemarin, aku tidak tahu kejadian ini. Tulisan ini disusun berdasarkan hasil percakapan telepon aku dengan @sandi_sa119, Gokma (ketua PPI Tomsk), dan Turah sendiri,” cuit Jehian.

“Aku sangat membenci pelecehan seksual, dan tidak membenarkan apapun perbuatan pelecehan kepada siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Tapi, Turah bukan seseorang yang lari dari kesalahannya.Mohon teman-teman untuk membaca utas hingga habis untuk mengurangi misinformasi,” lanjut Jehian.

Jehian juga mengunggah surat pernyataan dari Ketua PPI Tomsk, Gokma yang ditandatangani pada 26 November 2019. Turah adalah salah satu YouTuber yang cukup terkenal di tanah air dengan subscribers mencapai lebih dari 1,16 juta.

Konten YouTuber Turah biasanya sekitar kegiatannya selama kuliah di Tomsk, Rusia. Dia juga sering mengajak teman-teman kampusnya asal Rusia nge-vlog bareng.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini