Malaysia Sebut Vaksin AstraZeneca Aman untuk Digunakan

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUALA LUMPUR – Otoritas Kesehatan Malaysia mengatakan vaksin virus corona yang dikembanglan oleh AstraZeneca (AZN.L) aman untuk digunakan.

Beberapa negara sebelumnya membatasi bahkan menghentikan penggunaanya karena ditemukan kasus pembekuan darah terhadap beberapa orang usai menerima suntikan vaksin AstraZeneca.

Meski demikian, pihak AstraZeneca mengatakan tinjauan peraturan di Inggris dan Eropa telah mencatat bahwa vaksinnya menawarkan perlindungan tingkat tinggi dan manfaatnya jauh lebih besar daripada risikonya.

“Saya mengonfirmasi vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca aman dan akan diberikan kepada mereka yang berusia 60 tahun ke atas,” kata Menteri Kesehatan Malaysia, Adham Baba dalam konferensi pers, melansir Reuters, Senin, 26 April 2021.

Pejabat kementerian Malaysia mengatakan, vaksin tersebut cocok untuk digunakan bagi mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Pihak Kementerian juga sedang mempelajari data yang tersedia sebelum menyetujuinya untuk digunakan pada kelompok usia lain.

Malaysia mendapatkan total 12,8 juta dosis dari AstraZeneca, setengahnya akan datang melalui fasilitas COVAX. Dosis pertama dijadwalkan akan datang sebanyak 600 ribu dosis Juni.

Selain Malaysia, Korea Selatan juga tak terpengaruh dengan laporan 18 kasus pembekuan darah yang sangat langka di otak yang terjadi pada orang setelah beberapa hari menerima vaksin buatan Inggris tersebut.

Pada 23 Maret, Presiden Moon Jae-in menerima vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca menjelang perjalanan ke luar negeri. Presiden berusia 68 tahun itu mendapat suntikan dosis pertama di klinik komunitas di dekat kantornya di Seoul.

Pihak berwenang Korea Selatan kembali menegaskan pada Senin (22/3) bahwa mereka tidak menemukan bukti risiko kesehatan meskipun ada laporan pembekuan darah di antara mereka yang menerima vaksin AstraZeneca di Eropa.

Sementara di Benua Biru vaksin buatan AstraZeneca menjadi polemik. Keyakinan akan keamanan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca ini pun mendapat pukulan besar di Spanyol, Jerman, Prancis, dan Italia karena laporan pembekuan darah langka. Hal ini membuat banyak negara sempat berhenti menggunakannya, data jajak pendapat menunjukkan (22/3).

Perusahaan jajak pendapat YouGov melaporkan bahwa orang Eropa skeptis tentang vaksin AstraZeneca daripada tentang vaksin dari Pfizer Inc / BioNTech dan Moderna Inc. Masalah pembekuan tersebut juga semakin merusak persepsi publik tentang keamanan vaksin buatan Inggris ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mahasiswa Telkom University Gelar Cendrawaku 2024: Perayaan Meriah Budaya Maluku dan Papua

BANDUNG — Ikatan Mahasiswa Maluku dan Papua (IMMAPA) Telkom University sukses menyelenggarakan Cendrawaku 2024, sebuah festival budaya yang memukau...
- Advertisement -

Baca berita yang ini