Malaysia Negara Pertama yang Bangun Kantor Kedutaan di IKN

Baca Juga

MATA INDONESIA, PENAJAM – Dari sekian banyak negara yang tertarik membangun gedung kedutaan besarnya di Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah Malaysia.

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengungkap, negeri jiran adalah negara pertama yang menyatakan kesiapannya membangun kantor kedutaan di IKN.

Menurut Bambang, ada berbagai alasan yang menjadi pertimbangan Malaysia dengan sikapnya itu. ”Mau tahu siapa negara pertama yang tertarik bangun kedutaan besar di IKN. Negeri jiran Malaysia. Kata mereka ‘kami mau yang pertama bangun kedutaan besar di sana’. Tentu dengan segala alasan,” kata Bambang, Rabu 15 Juni 2022.

Pernyataan Bambang terkait apakah kantor kedutaan besar sejumlah negara akan pindah dari Jakarta ke IKN nantinya. Sejauh ini, Bambang mengaku sudah berkomunikasi dengan beberapa kedutaan besar sejumlah negara.

Termasuk juga dengan Amerika Serikat, Australia, dan New Zealand. “Kalau Malaysia, jadi yang pertama, itu tekad mereka. Sementara New Zealand masih memikirkan. Kita memang dorong bagi para kedutaan besar untuk bangun satu kantor perwakilan di sana,” kata Bambang lagi.

Untuk Amerika Serikat dan Australia, lanjut Bambang, juga mengaku masih memikirkan ke arah sana. Meski kedua negara itu baru jorjoran membangun kedutaan besarnya di Jakarta menjadi lebih megah.

Pembangunan IKN rencananya akan mulai pada paruh kedua 2022. Dengan beberapa pekerjaan di lapangan. Beberapa pekerjaan yang akan mulai menyangkut pematangan tanah atau land development serta akses-akses penting. Seperti logistik serta beberapa jalur untuk infrastruktur.

Dengan begitu, nantinya di 2023, bisa mendukung pembangunan dalam skala-skala yang memang sudah sesuai target.

Sementara untuk pengembangan dan tahap pembangunan kota IKN ini, dapat selesai semuanya pada 2045 mendatang.

“Bangunan esensial seperti Istana, gedung parlemen, dan sejumlah gedung kementerian sudah selesai pada 2024. Bahkan upacara 17 Agustus 2024 akan berlangsung di sana,” katanya.

Untuk 2023, bukan cuma sekadar fokus pada pembangunan Istana, gedung parlemen, serta gedung kementerian saja, sebab apartemen untuk ASN, Plaza, sampai DAM untuk penyediaan airnya juga jadi prioritas.

Bambang juga menegaskan, ia yakin semua akan terlaksana sesuai proyeksi. ”Saya yakin Insya Allah semua fasilitas dapat terbangun. Anggarannya kan ada.”

Bambang lalu menepis anggapan jika proyek IKN ini hanya sebatas di atas kertas.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini