Malam Ini Jabodetabek Diguyur Hujan Petir dan Angin Kencang

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Sabtu malam (21 Desember) hingga Minggu Dini Hari (22 Desember 2019), sebagian wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diguyur hujan deras dan angin kencang.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini. Peringatan dini cuaca itu dikeluarkan karena wilayah Jabodetabek diprediksi hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Peringatan dini dikeluarkan pukul 20.20 WIB berisi informasi potensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang diperkirakan terjadi pukul 20.50 WIB di daerah Mauk, Rajeg, Kronjo, Kresek, Pakuhaji, Jaga Karsa, Pasar Rebo, Ciracas, Cipayung, Makasar, Kramat Jati, Pasar Minggu, Cilandak, Pancoran, Mampang Prapatan, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama dan Pesanggrahan.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di daerah Pondok Gede, Jatiasih, Bekasi Timur, Bantargebang, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Bekasi Barat dan sekitarnya.

Hujan disertai kilat dan angin kencang juga dapat meluas ke wilayah Tebet, Setiabudi, Jatinegara, Duren Sawit, Cakung, Pulo Gadung, Matraman, Cempaka Putih, Johar Baru, Senen,Tambun, Babelan, Tambelang, Sukatani dan Cikarang.

Selanjutnya di wilayah Pebayuran, Teluknaga, Kosambi, Sepatan, Pasarkemis, Balaraja, Cimanggis, Sukmajaya, Beji, Pancoranmas, Bojonggede, Limo, Sawangan, Rumpin, Leuwiliang, Cigudeg, Bogor Timur, Bogor Utara, Kedunghalang, Citeureup, Cilingcing dan sekitarnya.

“Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung hingga pukul 23.58 WIB,” bunyi informasi peringatan dini yang diterbitkan oleh BMKG Pusat

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini