Mahkamah Agung AS Wajibkan Universitas Yahudi di New Yok Legalkan Klub LGBT

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Mahkamah Agung AS mewajibkan Universitas Yeshiva untuk membolehkan berdirinya klub LGBT untuk mahasiswa di kampus tersebut.

Dengan putusan tersebut, Universitas Yeshiva sebagai sekolah Yahudi di New York City akhirnya mengakui kelompok tersebut secara resmi.

Para hakim menolak menunda keputusan pengadilan negara bagian bahwa undang-undang anti diskriminasi mengharuskan Universitas Yeshiva menyetujui adanya klub LGBT tersebut.

Y.U Pride Alliance adalah klub siswa di Universitas Yeshiva yang berdiri untuk mengakomodasi para pejuang kesetaraan gender.

Eric Baxter, seorang pengacara dari kelompok hukum konservatif Becket Fund for Religious Liberty yang mewakili sekolah tersebut, menekankan bahwa jika pengadilan negara bagian tidak memberikan keringanan “mereka dapat kembali ke Mahkamah Agung untuk meminta perlindungannya  lagi. Kami akan mengikuti instruksi pengadilan,” dilansir dari Reuters.

Katie Rosefeld, pengacara untuk Y.U Pride Alliance, menyebut keputusan itu merupakan sebuah bentuk kemenangan bagi mahasiswa Universitas Yeshiva yang mencari hak-hak dasarnya.

Kelompok tersebut terbentuk secara tidak resmi pada tahun 2018. Yeshiva menekankan bahwa pemberian status resmi akan tidak konsisten dengan nilai-nilai Taurat dan lingkungan sekolah keagamaan yang ingin terus bertahan.

Perselisihan bergantung pada apakah Yeshiva adalah perusahaan agama, karena itu ia bebas dari Hukum Hak Asasi Manusia Kota New York.

Hakim negara bagian New York Lynn Kotler pada bulan Juni menetapkan bahwa tujuan utama sekolah adalah pendidikan,bukan ibadah agama,dan tunduk pada undang-undang anti diskriminasi.

Kotler juga menolak argumen universitas bahwa memaksanya untuk mengakui klub akan melanggar kebebasan beragama yang berlindung di bawah Amandemen pertama konstitusi AS.

Universitas Yahudi Ortodoks Modern, yang berbasis di Manhattan, memiliki sekitar 6.000 mahasiswa yang terdaftar dalam program sarhana dan pascasarjana. Universitas tersebut membentuk mahasiswanya untuk dapat patuh dengan nilai-nilai Taurat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembukaan WWF ke-10: Indonesia Dorong Kolaborasi Hadapi Masalah Air Global

BALI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka 10th World Water Forum di Bali International Convention Centre (BICC),...
- Advertisement -

Baca berita yang ini