Mahfud MD: Tidak Pernah Ada Islamofobia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah tak pernah melakukan praktik islamfobia. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Prof Mahfud MD membantah adanya praktik Islamofobia oleh pemerintah.

Pernyataan Mahfud di akun twitternya @mohmahfudmd sekaligus menjelaskan tudingan pegiat media sosial (medsos) Denny Siregar tentang adanya santri teroris.  ”Itu perseorangan. Semua tahu Denny Siregar tak mewakili negara. Kan sama saja dengan orang lain yang bilang di lambang Salib ada jin kafir. Atau bilang orang yang bersemedi di candi itu sebagai musyrik. Itu tak ada yang mewakili negara. Itu dari privat ke privat,” kata Mahfud lewat akun Twitter @mohmahfudmd, Minggu 28 Agustus 2022.

Mahfud menulis status itu setelah mengunggah artikel buatannya yang terbit di media. Dia mengajak warganet untuk berdiskusi tentang praktik Islamofobia oleh negara. Menurutnya itu hanyalah antarwarga. “Kaum muslimin tidak radikal. Yang radikal hanya sekelompok kecil orang yang mengatasnamakan Islam, jangan sembarang menuduh orang radikal dengan mengejeknya sebagai kadrun, mungkin itu hanya spiritualitas,” ujarnya.

Mahfud juga menjawab pertanyaan warganet tentang aksi privat Islamofobia. Dia mengajak orang yang mengajak Islamofobia agar persuasif saja. Supaya tak melanggar hukum dengan menista secara provokatif.

“Sama dengan terhadap Yahudifobia atau Kristenfobia. Ada yang selalu teriak Kristenisasi atau bilang agama tertentu syirik. Tapi kalau menista agama secara menantang ya ditindak. Misalnya M Kece dan lain-lain,” katanya.

Mahfud juga menyentil pihak tertentu yang tidak paham definisi Islamofobia yang sempat diluncurkan dalam forum resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurut dia, memang definisi Islamofobia di PBB sudah bagus. Sayangnya, ada orang tidak paham hingga menuding pemerintah RI memelihara Islamofobia di negeri ini.

“Makanya saya tulis, ada orang kita yang tak paham dan tak proporsional menyikapi resolusi PBB, se-akan di kita ini ada diskriminasi kebijakan oleh negara terhadap Islam. Makanya saya tulis ada yang tak paham terhadap term Islamofobia, radikalisme, dan spiritualitas,” kata Mahfud.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini