Mahfud Md: Soekarno Hingga Jokowi Selalu Kasih Perhatian untuk Papua

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD angkat bicara terkait konflik yang terjadi di Papua. Menurutnya, sejak dulu Presiden Indonesia mulai Soekarno hingga Joko Widodo selalu memberikan yang terbaik bagi kemajuan di Papua.

Dia pun juga memuji Presiden Jokowi yang telah membangun infrastruktur, agar Papua menjadi semakin maju. “Pak Jokowi menganggap Papua sebagai bagian dari kita. Bukan soal Pemilu, kita ini saudara. Ikatan persaudaraan kita, sehingga Papua dibangun dengan begitu perhatian oleh pemerintah sekarang,” katanya.

Dia mengingatkan, jangan ada pihak yang mencoba memprovokasi agar Papua pisah dari NKRI. Menurutnya tidak ada jalan untuk itu. “Secara konstitusi, tidak ada referendum yang bisa dilakukan oleh satu daerah,” katanya.

Untuk itu dirinya mengajak baik masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk menyerukan persatuan. Karena kata dia, Papua itu baik rakyat, budaya dan bahasanya merupakan bagian dari NKRI.

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini