Mahatir Mohamad Serahkan Surat Pengunduran Diri kepada Yang Dipertuan Agong

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mahathir Mohamad mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri Malaysia, Senin 24 Februari 2020. Hal itu dikuatkan dengan surat pengunduran diri yang ditandatanganinya sendiri dan diunggah di akun twitternya.

Seperti diunggah dalam akun twitter @chedetofficial surat pengunduran diri itu telah diserahkan ke Yang Dipertuan Agong pada pukul 1 siang.

Mahathir adalah kepala pemerintahan tertua di dunia saat ini karena berusia 94 tahun. Belum diketahui alasan dia mundur dan siapa penggantinya.

Namun pada pemilu lalu, Mahathir memang telah menyatakan akan berhenti di tengah jalan dan memberikan kepemimpinan Malaysia kepada Anwar Ibrahim.

Mahathir baru akan resmi menanggalkan jabatannya setelah mendapatkan restu Raja.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini