MATA INDONESIA, KUALA LUMPUR – Politikus senor Mahathir Mohamad akan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dalam pemilihan umum Malaysia. Tapi, dia tidak tahu apakah akan mencalokan jadi Perdana Menteri jika partainya menang.
Meskipun usianya sudah 97 tahun, keinginan Mahthir mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dalam pemilihan umum Malaysia masih kuat.
Mahathir pernah menjadi perdana menteri Malaysia dua kali dimana yang pertama kali menjabat selama 22 tahun. Dia diangkat kembali pada 2018 saat berusia 92 tahun.
Di awal tahun ini, Mahathir dirawat di rumah sakit karena sakit jantung. Tapi, saat ini dia mengaku kondisinya sudah cukup sehat untuk mempertahankan kursinya di parlemen.
Dia belum tahu apakah akan menjadi perdana menteri lagi jika aliansinya menang dalam pemilihan umum mendatang.
“Kami belum memutuskan siapa yang akan menjadi perdana menteri karena calon perdana menteri hanya relevan jika kami menang,” ujarnya, dikutip dari BBC, Rabu 12 Oktober 2022.
Parlemen Malaysia dibubarkan pada Senin 10 Oktober 2022. Pemerintah akan menggelar pemilihan umum yang diharapkan mengakhiri ketidakstabilan politik setelah salah satu skandal keuangan terbesar di dunia melibatkan dana pemerintah yang dikenal sebagai 1MDB.
Mahathir pertama kali menjadi anggota parlemen pada tahun 1964. Dia secara luas dipuji atas perkembangan dan transformasi ekonomi Malaysia yang pesat sejak tahun 1980-an.
Di tahun 2018, dengan bantuan mantan pesaingnya Anwar Ibrahim, Mahathir terpilih lagi sebagai perdana menteri menggantikan Najib Razak yang dipenjara atas tuduhan pencucian uang dan penyalahgunaan kekuasaan.
Pada Februari 2022, Mahathir mundur jabatannya dimana salah satunya karena masalah kesehatan. Dia punya penyakit jantung dan pernah melakukan operasi bypass.
