Madrid Terancam Tak Ikut Liga Champions Musim Depan, Zidane Ngamuk

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane marah besar dengan isu tak masuknya Los Blancos sebagai peserta Liga Champions musim depan, karena telah menjadi klub penggagas Liga Super Eropa atau ESL.

Isu didepaknya Madrid dari Liga Champions ternyata mengusik Zidane. Ia berkata, ancaman tersebut tidak sepantasnya ada dan menjadi pemberitaan besar.

“Tidak masuk akal jika berpikiran kami tidak tampil di Liga Champions,” kata Zidane, seperti dikutip dari Marca, Selasa 27 April 2021.

Meski demikian, pelatih asal Prancis itu enggan membahas lebih jauh soal rumor hukuman UEFA dan isu European Super League. Menurut Zidane, pihaknya memilih konsentrasi pada leg pertama semifinal Liga Champions melawan Chelsea.

“Ada banyak pembicaraan dari luar. Akan ada banyak pembicaraan, tapi karena kami tidak mengendalikan itu, saya hanya fokus pada pertandingan,” ucap Zidane.

Kemudian, Zidane juga menyatakan, bahwa Madrid memiliki nilai tersendiri di Liga Champions.

Bagi Zidane, banyak pihak yang menginginkan Madrid tampil di Liga Champions musim depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini