Lukaku: Kegemukan di MU, Fit di Inter Milan

Baca Juga

MATA INDONESIA, MILANRomelu Lukaku tampak lebih bugar dan fit sejak pindah ke Inter Milan. Dia berhasil menjalani diet dan menghilangkan kebiasaan makan yang tak sehat.

Fans Manchester United pernah menyebut Lukaku lamban dan kegemukan. Pada saat itu, pemain asal Belgia berang dan sempat memposting foto tanpa baju memamerkan otot-ototnya.

Ternyata, apa yang diungkapkan fans MU benar adanya. Ketika pindah ke Inter, Lukaku dinilai kelebihan berat badan. Penyebabnya adalah, kebiasaan makanan yang tidak sehat.

Didampingi ahli nutrisi, Matteo Pincella, Lukaku mulai menjalani diet dan berhasil menurunkan berat badannya. Di bawah pengawasan Pincella, mantan pemain Chelsea itu mendapat pelajaran dan menjalani diet. Salah satu kebiasaan yang dihilangkan adalah, makan pasta.

Sebagai penggantinya, menu makanan Lukaku adalah ayam, ubi, mi shirataki, dan ikan. Dia diperbolehkan makan bebas satu hari dalam seminggu. Pemain 27 tahun itu harus menghilangkan kebiasaan buruknya, yakni makan pizza dan carbonara dengan nanas. Kebiasaan yang sudah dilakukannya sejak di MU.

Sejak menjalani diet ketat, berat badan Lukaku turun dari 100 kg menjadi 88 kg. Tak heran saat ini penampilannya di lapangan hijau sangat garang dengan torehan 25 gol di semua kompetisi.

“Ketika bergabung dengan Inter, kami melakukan analisis tubuh saya dan sudah banyak perubahan. Saya banyak makan salad dan ikan, dimana efeknya sangat bagus untuk saya. Saya juga konsumsi vitamin dan saya merasa fit,” ujar Lukaku, dikutip dari The Sun, Kamis 25 Maret 2021.

“Saya suka ubi dan nasi hitam, saya tidak makan pasta. Secara fisik dan mental, saya sudah mencapai level berbeda,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini