MATA INDONESIA, KOLOMBO – Salah urus dan kondisi ekonomi global membuat Sri Lanka babak belur dan nyaris bangkrut. Presiden dan Perdana Menterinya mundur dan memilih kabur ke luar negeri.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Parlemen Sri Lanka, Dhammika Dassanayake menyampaikan informasi kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sri Lanka, bahwa negara itu sekarang tak ada punya pemimpin. Dhammika mengabarkan bahwa negara ini butuh presiden dan perdana menteri yang baru untuk mengisi kekosongan jabatan.
Mengutip Daily Mirror, Minggu 17 Juli 2022, Dassanayake memberitahu DPR bahwa pencalonan untuk presiden Sri Lanka harus ia terima paling lambat pada 19 Juli mendatang, saat DPR bersidang pukul 10 pagi waktu setempat.
Ia juga menyampaikan, saat ini ada lebih dari satu kandidat yang telah mengajukan diri, pemungutan suara pun akan dilakukan di Parlemen pada 20 Juli mendatang untuk memilih Presiden selanjutnya.
Sementara itu Gotabaya Rajapaksa sekarang sedang berada di Singapura. Ia terekam kamera sedang berbelanja di Singapura beberapa jam setelah melarikan diri dari negaranya.
Dari foto yang beredar Rajapaksa sedang berbelanja di bandara Changi Singapura.
Awalnya Rajapaksa melarikan diri ke Maladewa namun tidak betah karena sejumlah warga ekspatriat asal Sri Lanka berunjuk rasa di sana. Ia memilih kabur ke Singapura sebagai negara terakhir persinggahannya.
Rajapaksa akan tinggal di Singapura untuk beberapa waktu. Menurut sumber keamanan Sri Lanka, ia akan memilih pindah ke Uni Emirat Arab.
Sri Lanka kini dalam keadaan kekacauan akibat krisis ekonomi terjadi dan membuat ratusan ribu pengunjuk rasa di negara itu turun ke jalan.