Lokasi Cockpit Sriwijaya Air SJ182 Mulai Terdeteksi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kapal Baruna Jaya IV menemukan lokasi diduga merupakan cockpit atay ekor pesawat Sriwijaya Air SJ182, yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu 9 Januari 2021 lalu.

Menurut Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, Baruna Jaya IV masih terus melakukan upaya pencarian alat perekam suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR), yang merupakan satu dari dua bagian dari Black Box (kotak hitam).

“Pencarian CVR terus dilakukan menggunakan robot bawah laut yang biasa kita kenal dengan nama Remotely Operated Vehicle (ROV) sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari pukul 02.00 WIB,” kata Hammam di Jakarta, Kamis 14 Januari 2021.

Baruna Jaya IV telah menurunkan ROV dilengkapi dengan Ultra Short Baseline (USBL) yang bisa menunjukkan posisi koordinat, sehingga setiap potongan yang di dasar laut dapat ditentukan posisinya.

Hammam menjelaskan, terkait hasil penyisiran ROV sampai dengan dini hari tadi, dalam radius 53 meter persegi, berhasil ditemukan 34 titik potongan pesawat, dengan potongan terjauh berjarak 53 meter dari titik alat rekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) ditemukan.

Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan Djoko Nugroho menuturkan dua dari 34 titik lokasi potongan SJ 182, diduga merupakan bagian cockpit pesawat.

“Melalui monitor ruang kendali ROV di kapal BJ IV, diduga bagian tersebut adalah throttle, dan juga terdapat sebuah bagian besar yang diduga kuat merupakan ekor pesawat, dimana CVR dan FDR berada,” ujarnya.

Dari 34 titik tersebut, akan diteruskan kepada para penyelam untuk menyisir secara detail dalam radius 53 meter.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Ancaman Radikalisme Jelang Pilkada Papua 2024

Jayapura – Masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap potensi munculnya ancaman radikalisme, terorisme serta tindakan intoleransi jelang Pilkada Serentak 2024. Menjelang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini