Liga Champions: Kebobolan Menit-menit Awal Penyebab Kekalahan Juventus

Baca Juga

MATA INDONESIA, PORTO – Pelatih Juventus, Andrea Pirlo mengatakan, gol cepat yang dicetak Porto menjadi salah satu faktor penyebab timnya kalah. Setelah kebobolan, pemain Juventus kehilangan kepercayaan diri.

Berlaga di Estadio do Dragao pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis 17 Februari 2021 dini hari WIB, Juventus kalah dengan skor 1-2. Dua gol Porto dicetak Mehdi Taremi dan Moussa Marega. Gol tunggal Bianconeri dicetak Federico Chiesa.

Gol Taremi tercipta di detik detik ke-86 atau kurang dari dua menit. Gol tercipta setelah keslahan fatal dilakukan Rodrigo Bentancur yang melakukan back-pass dan bola bisa direbut Taremi yang berujung terciptanya gol.

“Ketika kebobolan di menit pertama, terutama gol aneh seperti ini, wajar jika para pemain kehilangan percaya diri, apalagi melawan tim yang sangat tenang dalam bertahan,” ujar Pirlo, dikutip dari Football Italia, Kamis 17 Februari 2021.

“Pertandingan berjalan sesuai dengan keinginan Porto. Dengan padatnya jadwal musim ini, wajar jika Anda tak bisa selalu menjaga fokus dan tempo yang tepat. Tapi hal ini seharusnya tak terjadi di babak 16 besar Liga Champions,” katanya.

“Umpan-umpan kami sangat lambat dan tidak cukup cerdas memahami arah pertandingan yang kami inginkan. Tidak mudah menghadapi tim yang 11 pemainnya menumpuk di belakang. Kebobolan di menit pertama karena kesalahan kami membuat semuanya jadi sulit,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini