Libur Panjang, Bupati Bogor: Jika Puncak Penuh Kendaraan dari Jakarta Diminta Putar Balik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kawasan Puncak, Bogor selalu menjadi destinasi wisata favorit bagi warga ibu kota dan sekitarnya. Diprediksi lonjakan wisatawan bakal terjadi saat libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad akhir bulan ini.

Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan akan membatasi kendaraan di jalur Puncak sebagai upaya mencegah terjadinya kepadatan yang berpotensi membuat penularan Covid-19. Pihaknya meminta kendaraan putar balik apabila kondisi Puncak tidak memungkinkan.

“Tujuannya ke Puncak juga harus jelas, jangan juga sampai tidak jelas. Insya Allah akan kita putar balik,” kata Ade Yasin, Sabtu, 24 Oktober 2020.

Menurut Ade, cara itu terbilang efektif untuk mencegah kepadatan di jalur penghubung Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur tersebut, sehingga jumlah pengunjung di masing-masing tempat wisata dapat terkendali sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Ade Yasin mengatakan bahwa hampir setiap libur panjang, jalur puncak dipadati oleh kendaraan berplat nomor luar Bogor, terutama plat B. Ia khawatir, kedatangan para wisatawan dari luar daerah secara tak terkendali akan meningkatkan kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor, yang sejauh ini statusnya masih zona oranye.

Selain akan mengendalikan volume kendaraan, Pemerintah Kabupaten Bogor akan melakukan razia penggunaan masker di tempat-tempat wisata sesuai Keputusan Bupati Bogor Nomor 443/450/Kpts/Per-UU/2020 tentang pembatasan sosial berskala besar praadaptasi kebiasaan baru (PSBB pra-AKB).

“Semuanya harus ngerem, tidak hanya pemerintah, tapi masyarakat juga harus benar-benar membantu, untuk tidak lagi terjadi klaster dan penularan pasien positif Covid-19,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini