Lewat G20, Indonesia Bisa Jadi Alternatif Investasi Jerman

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hamburg, Jerman, menyatakan  sudah saatnya Indonesia menjadi alternatif bagi perusahaan dan industri Jerman untuk memanfaatkan peluang  investasi. Terutama dalam situasi pandemi COVID-19. Apalagi dengan Presidensi G20 pada 2022.

Indonesia juga siap menawarkan kawasan ekonomi khusus dan industri terpadu. Khusus untuk perusahaan Jerman yang ingin berinvestasi di Tanah Air.

Konjen RI Hamburg, Ardian Wicaksono menyampaikan hal itu , melalui keterangan tertulis usai pertemuan dengan Chief Executive Officer (CEO) KADIN Osnabrück, Marco Graf, Senin 14 Februari 2022.

Menurut Konjen Ardian, pertemuan itu untuk menjangkau pebisnis. Industri di wilayah kerja khususnya Osnabrück, Emsland, dan Bentheim. Terutama yang memiliki berbagai industri di bagian Selatan Negara Bagian Niedersachsen (berbatasan dengan Belanda).

“Kesempatan ini juga untuk mempromosikan kerja sama bisnis dalam kerangka G20,” kata Konjen.

Sementara itu, Marco Graf menyatakan  tertarik untuk menjalin hubungan bisnis lebih luas dengan Indonesia.

Selain potensi ekonomi Indonesia yang besar, Keketuaan Indonesia pada G20 menjadi daya tarik tersendiri.

Graf  menyampaikan,  beberapa anggotanya memiliki hubungan bisnis di Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menurut Graf, fokus Indonesia dalam Presidensi G20, khususnya dalam transisi energi berkelanjutan dan transformasi digital sangat menarik bagi pebisnis Osnabrück. Terlebih lagi dengan proses pemindahan Ibu Kota Negara yang sedang berlangsung.

G20 atau Group of Twenty adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara dan satu kawasan ekonomi, Uni Eropa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Berhasil Turunkan Transaksi, Strategi Presiden Prabowo Efektif Perangi Judol

Jakarta - Di era pemerintahan Prabowo, upaya pemberantasan judi online (judol) terus digencarkan dengan melibatkan berbagai pihak. Kepala Pusat Pelaporan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini