Lemang, Kuliner Khas Ramadan Asli Pontianak yang Jadi Buruan Berbuka Puasa

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Setiap daerah di Indonesia memiliki kudapan khas yang banyak dijajakan saat bulan ramadan. Salah satunya lemang, yang selalu menjadi buruan masyarakat Melayu Kota Pontianak, Kalimantan Barat saat jelang berbuka puasa.

“Salah satu khas lemang yang saya bikin yakni rasanya yang gurih dan lemak santannya sangat terasa, sehingga penikmat kuliner lemang akan ketagihan untuk menikmatinya kembali,” kata Iwan, salah seorang pembuat lemang di Pontianak, Sabtu 18 Mei 2019.

Ia menjelaskan, kelebihan produk lemang Pontianak yakni lebih gurih karena kualitas santan kelapanya bagus apabila dibandingkan dengan daerah lainnya. Untuk proses pemanggangan dilakukan sekitar 3 jam lebih dengan api kecil.

Menurut dia, dari warna bambu yang awalnya hijau untuk wadah ketan itu menjadi warna kekuning-kuningan dan diperkuat lagi bagian atas lemang tersebut santannya sudah menjadi minyak, maka lemang tersebut sudah matang atau masak.

Adapun bahan baku utama dalam pembuatan kuliner lemang yakni bambu yang sudah dibersihkan, kemudian dimasukkan daun pisang muda dalam bambu tersebut, lalu dimasukkan beras ketan atau pulut kemudian ditambah santan kelapa dan ditambah rempah.

Selain itu, bisa juga ditambah kacang hijau atau kacang tanah atau tergantung selera, lalu dipanggang menggunakan api dari kayu hingga masak.

Tidak banyak masyarakat yang mengetahui, kalau omzet pembuat penganan kuliner lemang yang merupakan khas masyakat Melayu, sangat menggiurkan terutama sepanjang bulan Ramadan.

Menurut dia, produksi lemang tersebut dijual di pasar-pasar tradisional, seperti di kawasan Pasar Flamboyan Pontianak, Parit Haji Husin, dan Sungai Raya Dalam.

“Untuk bambu didatangkan dari luar Kota Pontianak, seperti dari daerah Toho, Kabupaten Landak, dan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, hingga saat ini bahan baku bambu tidak ada kendala,” katanya.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini