Lebanon Bangkrut, Kedutaannya Disuruh Cari Donatur untuk Biaya Operasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIRUT – Kondisi keuangan Pemerintah Lebanon sudah terancam krisis. Sehingga untuk membiayai operasional setiap kedutaannya masing-masing, Pemerintah Lebanon sudah tidak sanggup.

Reuters mengabarkan pada 25 Januari 2022, Pemerintah Lebanon telah mengirim surat ke seluruh kedutaan besarnya di beberapa negara untuk mencari donor guna membantu menutupi biaya operasional mereka.

Negara Arab tersebut juga menunggak pembayaran gaji diplomat dan duta besarnya. Pemerintah Lebanon meminta warga Lebanon yang ada di beberapa negara untuk membantu menanggulangi biaya operasional kedutaan besar di negaranya masing-masing.

Rencananya Lebanon sedang mengkaji penutupan sejumlah perwakilan sebagai opsi penghematan anggaran.

Dua sumber diplomatik Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa karyawan di kantor perwakilan belum gajian untuk bulan Januari. Satu sumber mengatakan bahwa mereka juga harus berhemat, mulai dari pengurangan jamuan makan, listrik, operasional kendaraan dan perjalanan dinas.

Negara yang terkenal karena kecantikan wanitanya itu berada dalam kekacauan yang oleh Bank Dunia menyebutnya sebagai salah satu keruntuhan keuangan terburuk dalam sejarah dunia.

Sejak 2019 negara ini telah menghamburkan sebagian besar cadangan devisanya. Akibatnya, mata uang nasional kehilangan lebih dari 90 persen nilainya.

Menteri Luar Negeri Abdallah Bou Habib mengatakan bahwa dia telah mulai menerapkan rencana untuk memotong pengeluaran di kedutaan, termasuk tunjangan sewa, gaji diplomat dan biaya untuk pesta dan perjalanan. Penghematan bisa mencapai 18 juta dolar AS (Rp 257 miliar) dari total anggaran 95 juta dolar AS (Rp 1,3 triliun).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Target Menang Pilkada, PPP Kota Jogja Gandeng Lima Parpol Bentuk Koalisi Besar

Mata Indonesia, Yogyakarta - DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Jogja telah memulai strategi mereka untuk menghadapi Pilkada 2024 yang akan digelar pada bulan November nanti. PPP berencana untuk membentuk koalisi dengan minimal lima partai untuk memenangkan Pilkada 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini