MATA INDONESIA, JAKARTA – 174 trayek angkutan laut akan tersedia di tahun 2022. Terdiri dari kapal perintis, kapal barang tol laut, kapal khusus angkutan ternak dan kapal rede
Hal itu sebagai upaya pemerintah meningkatkan pelayanan publik pada angkutan laut. Adapun pelaksanaannya sesuai dengan Penandatanganan Terpadu Perjanjian Kerja Sama di Kantor Kemenhub, Jakarta.
”Ini merupakan bentuk kesiapan dan komitmen Kemenhub bersama para stakeholder untuk memberikan layanan kepada masyarakat khususnya konektikvitas, mobilitas barang, dan orang pada tahun 2022,” ujar Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Arif Toha, Jumat 31 Desember 2021.
Total 174 trayek itu terdiri dari penyelenggaraan pelayanan publik kapal perintis sebanyak 117 trayek, kapal barang tol laut 35 trayek, kapal khusus angkutan ternak 6 trayek, dan kapal rede 16 trayek.
Arif menjelaskan, langkah ini sebagai upaya untuk memberikan jaminan bahwa pelayanan publik angkutan laut harus terus berjalan dan tidak ada kekosongan pelayanan.
Sehingga mobilisasi masyarakat antar pulau, distribusi barang pokok dan penting ke daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP), serta distribusi ternak ke daerah sentra konsumsi dapat tetap berjalan tanpa adanya hambatan khususnya dari ketersediaan sarana angkutan laut.
Menurutnya, penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik angkutan laut meliputi kapal perintis. Selain itu kapal barang tol laut, kapal khusus angkutan ternak dan kapal rede. Pelaksanaanya guna melayani dan mempermudah mobilitas atau distribusi muatan.
“Layanan angkutan laut menentukan konektivitas wilayah khususnya di negara kepulauan seperti Indonesia,” kata dia.
Arif mengatakan, angkutan laut kapal perintis dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah. Terutama pada daerah 3TP, serta menjadi promote the trade dan memicu pertumbuhan ekonomi.
Kemenhub sejak 2003 telah menyelenggarakan kegiatan pelayanan publik kapal perintis dengan menggunakan kapal milik negara.
Layanan kapal perintis itu, bertujuan untuk menghubungkan daerah yang masih tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan yang belum berkembang dengan daerah yang sudah berkembang atau maju dan menghubungkan daerah yang moda transportasinya belum memadai.
Selain itu, kegiatan kapal khusus angkutan ternak juga telah terselenggara sejak 2015 yang bertujuan menjamin kesejahteraan hewan di atas kapal (animal welfare).
Serta untuk menjamin terpenuhinya pasokan daging di daerah-daerah sentra konsumsi serta dapat meningkatkan kesejahteraan para peternak.
Sementara untuk kegiatan kapal rede terselenggara semenjak 2017. Bertujuan sebagai kapal feeder atau penghubung menuju pelabuhan atau tempat-tempat yang tidak ada persinggahan oleh kapal utama.
Adapun proses pemilihan penyedia jasa untuk kegiatan ini mulai November 2021. Saat ini telah mendapatkan pemenang dari perusahaan angkutan laut nasional yang telah memenuhi persyaratan dalam pengadaan barang dan jasa.
“Penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik kapal perintis, kapal barang tol laut, kapal khusus angkutan ternak, dan kapal rede merupakan suatu bentuk kerja bersama, sinergi, kolaborasi dari lintas kementerian dan pemda, serta BUMN dan swasta,” pungkas Arif.
Secara rinci kegiatan penyelenggaraan pelayanan publik angkutan laut 2022 yaitu:
- Penyelenggaraan kapal perintis 117 trayek dengan rincian penugasan kepada PT Pelni 44 trayek. Dan pelelangan umum kepada operator swasta 73 trayek.
- Kapal barang tol laut 35 trayek dengan rincian pelelangan umum kepada operator swasta 15 trayek. Dan penugasan 20 trayek ke PT Pelni 10 trayek, PT ASDP 5 trayek dan PT Djakarta Lloyd 5 trayek
- Angkutan ternak 6 trayek dengan rincian pelelangan umum kepada operator swasta 4 trayek. Dan penugasan 2 trayek, mencakup PT Pelni 1 trayek dan PT ASDP 1 trayek.
- Kapal rede 16 trayek melalui penugasan kepada PT Pelni 16 trayek.