MATA INDONESIA, JAKARTA-Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBI) menanggapi positif kebijakan pemerintah soal larangan mudik yang kembali diberlakukan tahun ini. Pasalnya, dengan adanya kebijakan tersebut bakal berdampak positif bagi pelaku usah kafe dan restoran yang ada di mal atau pusat perbelanjaan.
“Saya sangat setuju larangan mudik karena kita belum bebas covid-19. Kita masih baru menyelesaikan vaksinasi tahap pertama bagi pelaku usaha di mal-mal. Kita berharap lebaran tahun ini tidak ada mudik dulu. Kenapa supaya betul-betul menyelesaikan vaksinasi,” kata Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur (Jatim) Sutandi Purnomosidi, Selasa 6 April 2021.
Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy secara resmi melarang Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri dan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran 2021. Aturan itu berlangsung 12 hari mulai 6-17 Mei 2021.
Menurut Sutandi, dampak positif dari larangan mudik ini, sektor usaha kafe dan restoran akan naik. Terutama, kafe dan restoran yang ada di dalam mal atau pusat perbelanjaan.
Sebab, diperkirakan dengan larangan mudik, kata dia, warga utamanya yang tinggal di kota Surabaya, akan menghabiskan masa liburan itu dengan beraktivitas di mal.
“Dengan ke mal, akan menggerakkan aktivitas ekonomi seperti bisnis F&B (food and beverages). Kemudian bisnis fashion. Dan saat ini, rata-rata bisnis sudah mulai bergerak naik ke angka 80 persen. Kami berharap, momentum lebaran semua kembali normal. Dan itu kita jaga hingga akhir tahun,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta kepada masyarakat legowo menerima kebijakan pemerintah tentang larangan mudik. Salah satu penyebabnya adalah karena masih mewabahnya covid-19 di tanah air.
“Pemerintah masih melarang mudik. Kita harus longgar hati untuk menjaga keselamatan bersama. Tolong dipatuhi aturan ini,” kata Gubernur Khofifah.