Lahan Tidur di Kapuas Sukses Disulap Jadi Food Estate Lewat Program Ekstensifikasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong penguatan ketahanan pangan nasional.

Salah satunya direalisasikannya lewat program program ekstensifikasi di lahan Food Estate di desa Batuah, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah.

Menariknya, program ekstensifikasi lahan itu sukses menyulap lahan tidur selama 15 tahun bisa panen raya kembali. Kementan pun menaruh harapan besar lahan ini turut memacu swasembada pangan.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menguraikan, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya lahan dan air, serta pemberdayaan petani dalam meningkatkan kesejahteraan petani terus dioptimalkan dengan kegiatan ekstensifikasi lahan Food Estate, salah satunya di Kabupaten Kapuas.

“Ekstensifikasi lahan ini merupakan strategi dan terobosan dalam penambahan luas sawah peningkatan produksi beras sebagai upaya menjaga stok cadangan pangan nasional, terutama mengantisipasi krisis pangan,” katanya.

Ali mengatakan lokasi ekstensifikasi lahan di Desa Batuah Kecamatan Basarang sudah 15-20 tahun tidak pernah ditanam padi.

Dari total luas lahan Food Estate, ekstensifikasi di Desa Batuah seluas 430 hektar, dari jumlah itu yang tertanam seluas 333 hektar. Dari luasan 333 hektar, yang sudah siap panen seluas 100 hektar.

Sedangkan untuk varietas padi yang ditanam petani merupakan varietas padi lokal siam seperti Siam Gaul, Siam Kupang, Siam mayang, Karangdukuh, Pandak, Bayar pahit, Palas udang dan Krukut.

Bupati Kapuas, IBen Brahim S Bahat mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Kementerian Pertanian yang telah menetapkan wilayahnya sebagai kawasan Food Estate di Kalimantan Tengah.

Dikatakan bupati, sejak tujuh tahun lalu wilayahnya telah menjadi lumbung padi dan berkontribusi sebesar 51 persen di Kalimantan Tengah.

“Dan saya bangga kepada masyarakat Kapuas yang begitu gigih dan semangat selalu untuk membuka lahan baru ekstensifikasi. Kita lihat hari ini produksinya 4 ton dan ini padi lokal. Kalau ini padi unggul mungkin bisa mencapai 8 hingga 9 ton,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini