MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Seorang jurnalis perempuan ditembak mati di Afghanistan Timur. Malala Maiwand menjadi korban terbaru dari serangkaian pembunuhan di seluruh negeri yang berada di kawasan Asia Selatan itu.
Maiwand yang bekerja di Enikass TV dan Radio sedang berada dalam perjalanan menuju tempat kerjanya di daerah Jalalabad pada Kamis (10/12), ketika sejumlah orang bersenjata melepaskan tembakan ke kendaraannya. Sang sopir, Mohammad Tahir juga dilaporkan meninggal dunia.
Maiwand yang juga seorang aktivis masyarakat sipil, sebelumnya sempat berbicara mengenai tantangan menjadi jurnalis perempuan di negara seperti Afganistan. Bukan rahasia bila jurnalis, aktivis, dan tokoh politik kerap menjadi korban dari kasus pembunuhan berencana.
Hingga saat ini belum ada kelompok yang secara resmi mengatakan bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut. Pembunuhan sang jurnalis terjadi setelah NATO dan Uni Eropa mengeluarkan statement yang mengutuk pembunuhan yang ditargetkan baru-baru ini di Afganistan.
Melansir BBC, Kamis, 10 Desember 2020, juru bicara gubernur provinsi, Attaollah Khogiyani mengatakan kepada media lokal bahwa para penyerang telah melarikan diri dari daerah tersebut.
Kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis kerap terjadi di Afghanistan. Pada Mei 2019, seorang jurnalis perempuan terkemuka, Mina Mangal juga ditembak mati oleh dua laki-laki yang tak diketahui identitasnya. Kedua pelaku menggunakan sepeda motor saat melakukan aksi biadabnya.
Saat penembakan terjadi, Mangal sedang dalam perjalanan ke tempatnya bekerja di kantor parlemen untuk komisi bidang kebudayaan. Mangal sudah mengetahui bila nyawanya terancam, hal ini ia ungkapkan lewat sebuah postingan di akun Facebook-nya.
Sementara pada September 2019, enam jurnalis Afganistan diculik oleh kelompok Taliban. Keenam jurnalis yang bekerja untuk perusahaan berita radio dan tv itu diculik saat bepergian bersama dari provinsi tetangga Paktika ke Paktia guna menghadiri lokakarya media.