MATA INDONESIA, JAKARTA-Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digagas pemerintah dinilai bisa meningkatkan Kesejahteraan UMKM dan Pemulihan Ekonomi.
Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menurutnya keberadaan KUR sebagai langkah strategis untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
“Harapan Pemerintah, KUR dapat membantu UMKM dan menopang percepatan pemulihan ekonomi nasional, termasuk membantu pengusaha UMKM di Kota Ambon ini untuk dapat bertahan di tengah pandemi,” ujarnya.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir, melaporkan bahwa pencapaian realisasi KUR pada masa pandemi di 2020 tercatat sebesar Rp 198,53 triliun atau lebih tinggi dibandingkan pada masa pra Covid 2019 yang sebesar Rp 140,1 triliun.
Pada masa pandemi Covid-19 dua tahun terakhir ini, Pemerintah telah membuat berbagai program kebijakan KUR dan pembiayaan bagi UMKM, diantaranya pada tahun 2021 memberikan tambahan subsidi bunga sebesar tiga persen, sehingga suku bunga menjadi hanya tiga persen sampai akhir 2021.
Pemerintah juga telah meningkatkan plafon KUR dari Rp 253 triliun menjadi Rp 285 triliun, menaikkan plafon KUR tanpa agunan tambahan dari Rp 50 juta menjadi Rp100 juta, serta mewajibkan peningkatan ketentuan porsi kredit UMKM menjadi paling sedikit sebesar 30 persen pada Juni 2024.
Kinerja penyaluran KUR terus meningkat, realisasi di tahun ini s.d. 27 September 2021 telah mencapai Rp 200,26 triliun (70,27 persen dari target 2021 sebesar Rp285 triliun) dan diberikan kepada 5,39 juta debitur, sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar Rp 321 triliun dengan NPL tetap terjaga di kisaran 1,14 persen.