Kunci Pembangunan Bukit Algoritma Adalah Pembentukan ekosistem

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kunci sukses pembangunan Silicon Valley ala Indonesia atau yang diberi nama Bukit Algoritma adalah pembentukan ekosistem. Hal itu diungkapkan oleh peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef Hanif Muhammad.

“Pembentukan ekosistem, yang pertama serius membangun triple helix collaboration,” ujarnya.

Hanif menjelaskan triple helix collaboration yang terdiri atas industri, universitas, dan pemerintah harus bersifat positif overlap, dengan ketiga sektor berkolaborasi dengan baik.

“Biasanya dimulai dua helix, misalnya industri bekerja sama dengan pemerintah dan universitas support atau universitas dengan industri dan pemerintah memberikan insentif,” katanya.

Ia menekankan kolaborasi antarsektor tersebut harus optimal agar kegagalan dalam program 100 Science and Techno Park 2015-2019 yang inisiator utamanya pemerintah tidak terulang kembali.

Kemudian, komponen pembentuk ekosistem yang harus diperhatikan, lanjut dia, adalah anggaran research and development (R&D). Berdasarkan data dari UNESCO, proporsi dana R&D Indonesia terhadap PDB secara total hanya 0,24 persen yang menyebabkan inovasi Indonesia berada pada urutan empat terbawah di antara negara-negara ASEAN.

Sedangkan komponen ketiga adalah talent dengan memperhatikan universitas dan tingkat pendidikan di lokasi Silicon Valley. “Jangan sampai ini hanya proyek properti, ada buildings dan equipment yang pada akhirnya pemerintah ikut support instrumen pendukungnya seperti jalan dan lainnya,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini