“Kudeta di Myanmar Harus Digagalkan!”

Baca Juga

MATA INDONESIA, NAYPYIDAW – Warga Myanmar kembali turun ke jalan-jalan, memenuhi kota Naypyidaw. Padahal sebelumnya, aparat kepolisian menggunakan peluru karet dan meriam air untuk membubarkan para demonstran.

Staf medis, dokter, akademisi, para pemuda, dan warga Myanmar bersatu padu menuntut junta militer mengembalikan kekuasaan. Terbaru, beberapa pegawai sipil dari Kementerian Energi Myanmar bergabung dengan demonstran yang mengecam para pemimpin kudeta dan menyerukan pemulihan parlemen.

Selain menuntut militer mengembalikan kekuasaan kepada pemerintah terpilih, demonstran juga mendesak amandemen Undang-Undang Dasar 2008, terutama menghapus pasal yang menyatakan memberikan hak veto kepada fraksi militer di parlemen dan hak untuk menguasai sejumlah kementerian, serta sistem pemerintahan federal di negara multietnis tersebut.

“Kudeta harus gagal,” teriak para pengunjuk rasa, melansir Al Jazeera, Rabu, 10 Februari 2021.

Sementara di Yangon, demonstrasi kali ini didominasi oleh perempuan muda yang mengenakan kostum sebagai cara kreatif dari penolakan terhadap pemerintahan militer. Di Kotapraja Myawaddy, di Negara Bagian Karen, petugas kesehatan dengan seragam hijau rumah sakit plus masker, turut bergabung dalam aksi demonstrasi.

Dari foto yang beredar di media sosial menunjukkan puluhan petugas kepolisian Myanmar dari Negara Bagian Kayah bahkan bergabung dalam protes dan memberikan penghormatan tiga jari –simbol penentangan terhadap militer.

Kudeta yang dilakukan junta militer pada Senin, (1/2) menuai kritik dan kecaman internasional. Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk penggunaan kekerasan terhadap para demonstran.

“Kami mengutuk keras kekerasan terhadap demonstran. Semua individu di Burma memiliki hak atas kebebasan berekspresi, berserikat, berkumpul secara damai, termasuk untuk tujuan protes damai,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price kepada wartawan di Washington, DC.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini