MINEWS, JAKARTA – Beberapa pekan terakhir warga Jakarta dihebohkan dengan kualitas udara yang memburuk. Ternyata hal tersebut bisa berdampak langsung terhadap kesehatan warga, bahkan bisa meningkatkan risiko kematian dini.
Partikel polutan yang paling berbahaya PM 2,5 dapat terhirup dan mengendap di organ pernapasan. Jika terpapar dalam jangka panjang, PM 2,5 dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut terutama bagi anak-anak, hingga kanker paru-paru.
Selain itu, PM 2,5 dapat meningkatkan kadar racun dalam pembuluh darah yang dapat memicu stroke, penyakit kardiovaskular, dan penyakit jantung lainnya. Serta dapat membahayakan ibu hamil karena berpotensi menyerang janin.
Berikut dampak buruknya kualitas udara terhadap kesehatan yang berhasil dirangkum.
1. Efek Kesehatan Jangka Pendek, polusi udara dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas seperti bronkitis. Sakit kepala dan mual juga bisa terjadi. Polusi juga dapat menyebabkan serangan asma.
2. Efek Kesehatan Jangka Panjang, polusi udara dapat menyebabkan penyakit pernapasan kronis dan kanker paru-paru, selain penyakit jantung dan kerusakan pada sistem saraf, hati dan ginjal.
3. Asap dan Hujan Asam, keadaan ini terbentuk dari pelepasan gas beracun seperti sulfur dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen oksida, yang kemudian mengalami reaksi kimia di udara, menurut Lawrence Berkeley National Laboratory. Asap dapat memiliki efek kesehatan yang merugikan, dan hujan asam dapat merusak tanaman, tanah, dan badan air.
4. Pertanian dan Hutan, polusi udara dapat merusak tanaman dan hutan, serta mencemari dan menghancurkan pasokan makanan. Ini juga memperlambat pertumbuhan hutan dan bahkan menyebabkan beberapa pohon mati, yang pada gilirannya meninggalkan lebih banyak karbon dioksida dan kurang oksigen di lingkungan, menurut EPA.
5. Pemanasan global, polusi udara mempengaruhi seluruh ekosistem bumi. Pemanasan global, yang disebabkan oleh pembentukan karbon dioksida di atmosfer, memerangkap panas di atmosfer bumi, yang dapat menyebabkan perubahan iklim dramatis yang menggeser keseimbangan ekosistem di seluruh dunia.
6. Penipisan ozon, Sejumlah bahan kimia yang telah dilepaskan ke udara, seperti chloroflourocarbons, telah menyebabkan penipisan lapisan ozon pelindung, yang menyebabkan radiasi ultraviolet yang berbahaya untuk mencapai bumi, menurut EPA.