KST Papua Terus Melakukan Teror Meski Jumlah Pasukannya Sedikit

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok separatis dan teroris (KST) Papua melakukan serangan dan teror di Maybrat, Papua Barat sehingga memakan korban. Serda Miskel gugur, sementara empat rekannya terluka dalam insiden tersebut. Tidak hanya menyebabkan korban, namun serangan KST Papua juga menyasar infrastruktur jembatan yang dibangun untuk menghubungkan Kampung Kramat dengan kampung lainnya di tengah Kota Maybrat.

Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta juga menegaskan jika serangan atau teror yang kerap dilakukan oleh KST Papua sengaja dilakukan untuk memberikan dampak signifikan meski jumlah anggotanya sedikit.

“Mereka melakukan teror dengan manakuti masyarakat dan membuat masyarakat menjadi susah. Modelnya juga hit and run. Itu memang cara kelompok yang kecil dari sisi jumlah tapi ingin dampak besar,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Selasa 25 Januari 2022.

Adapun Sersan Dua Miskel Rumbiak, personel Batalion Zeni Tempur 20/PPA yang gugur saat kontak senjata dengan KST Papua di Kabupaten Maybrat pada 20 Januari 2022 lalu, dimakamkan di Raja Ampat.

Jenazahnya dimakamkan di tempat kelahirannya yaitu di Kampung Priwen, Waigeo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Upacara pemakaman secara militer ini dipimpin oleh Komandan Kodim 1805/Raja Ampat, Letnan Kolonel Infantri Stevie Joan Klots. Dalam upacara itu almarhum diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yaitu sersan satu anumerta.

Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari, Kolonel Arm Hendra Pesireron menegaskan jika prajurit terbaik asal Raja Ampat itu merupakan salah satu personel yang turut membangun sarana jembatan penyeberangan, satu-satunya akses penghubung antara Kampung Fan Khario dan Kampung Kamat di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat. Ironisnya, mereka diserang secara oleh KST Papua.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini