MATA INDONESIA, JAKARTA – Krisis ekonomi yang melanda Indonesia saat ini dikhawatirkan akan melebar ke krisis perbankan. Hal ini berpotensi terjadi, jika pemerintah tak menangani dengan baik pandemi Covid-19.
Prediksi ini disampaikan Direktur Anugerah Mega Investama, yang telah melihat tanda-tanda krisis tersebut. Ia menyebut, salah satu tandanya adalah terganggunya aktivitas bisnis sejak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Sekarang bisnis mulai berhenti. Kalau bisnis berhenti mereka tidak bisa bayar pinjaman sehingga bank akan bermasalah,” kata Hans dalam diskusi virtual bertajuk Investasi Saham di Saat Pandemi Covid-19, Rabu 13 Mei 2020.
Menurutnya, ekonomi yang sehat dipompa oleh sektor perbankan yang kuat. Apabila perbankan berhenti, perekonomian akan runtuh dan lebih meluas menjadi krisis sosial.
Di sisi lain, bank jangkar yang dicanangkan pemerintah sebagai penyangga likuiditas di industri perbankan akan sangat memberatkan. Menurut Hans, program bank jangkar akan cukup berisiko jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
Hans melihat, program bank jangkar ini sekaligus menjadi sentimen negatif bagi saham-saham perbankan.
“Kalau bank kecilnya collapse, kredit macetnya kan ada di bank jangkar, untuk itu pelaksanaannya harus hati-hati,” ujarnya.