Krisis Kebakaran Hutan, Populasi Koala Menurun Tajam

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL - Populasi Koala belakangan ini menjadi sorotan. Pasalnya, akibat krisis kebakaran hutan yang melanda Australia, khusus di New South Wales (NSW), populasi hewan dilindungi tersebut menurun drastis hingga 30 persen.

Disampaikan Menteri Lingkungan Hidup Australia Sussan Ley, di NSW, sebanyak 3,4 juta hektare lahan terbakar. Selama ini kawasan tersebut menjadi habitat bagi sekitar 15 ribu hingga 28 ribu ekor koala.

“Kami akan mengetahui jumlah pastinya ketika api sudah dipadamkan,” ujar Ley, seperti dikutip dari ABC.

Dari penyelidikan pemerintah, ribuan koala telah mati akibat kebakaran hutan. Di Adelaide Hills, sukarelawan petugas pemadam kebakaran menyelamatkan koala dari kobaran api.

Enam koala diselamatkan dari satu rumah dan dua koala keluar dari semak-semak akibat habitat mereka terbakar. Para sukarelawan ini membagikan foto-foto penyelamatan mereka di media sosial.

Hewan-hewan langka lainnya yang terkena dampak kebakaran di antaranya burung beo, kanguru, dan seekor marsupial kecil. Populasi koala dan spesies langka lainnya telah menurun secara signifikan akibat pembukaan lahan, perusakan habitat, dan efek dari pemanasan global.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini